A.Pengertian dan Hakekat
Geografi merupakan
ilmu untuk menunjang kehidupan dalam segala perwujudan makna: hidup sepanjang
hayat, dan dorongan peningkatan kehidupan. Lingkup bidang kajiannya
memungkinkan manusia memperoleh jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingnya
yang menekankan pada aspek-aspek spasial eksistensi manusia, agar manusia
memahami karakteristik dunianya dan tempat hidupnya.
Geografi mengkaji
tentang aspek ruang dan tempat pada berbagai skala di muka bumi. Penekanan
bahan kajiannya adalah gejala-gejala alam dan kehidupan yang membentuk
lingkungan dunia dan tempat-tempat. Gejala alam dan kehidupan itu dapat
dipandang sebagai hasil dari proses alam yang terjadi di bumi, atau sebagai
kegiatan yang dapat memberi dampak kepada mahluk hidup yang tinggal di atas
permukaan bumi. Untuk menjelaskan pola-pola gejala geografis yang terbentuk,
dan mempertajam maknanya, disajikan dalam bentuk deskripsi, peta dan tampilan
geografis lainnya.
B. Beberapa Definisi Geografi
a. Vernor E. Finch dan Glen Trewartha (1980), Geografi adalah
deskripsi dan penjelasan yang menganalisis permukaan bumi dan pandangannya
tentang hal yang selalu berubah dan dinamis, tidak statis dan tetap. Dari
pengertian di atas Vernor & Glen menitikberatkan pada aspek fisik yang
ada di bumi yang selalu berubah dari masa ke masa.
b. Menurut “E.A. Ackerman” (1963)Geografi adalah suatu pengertian tentang
sistem yang berinteraksi cepat yang mencakup semua budaya manusia dan
lingkungan alamiahnya di permukaan bumi.
c. Menurut “E.J.Taaffe” (1970)Geografi berkepentingan memberikan kepada
manusia deskripsi yang teratur tentang bumi. Penekanan mutakhir diutamakan pada
geografi sebagai studi mengenai organisasi keruangan yang dinyatakan sebagai
pola-pola dan proses-proses.
d. Menurut “Abler” (1971)Dalam bukunya “Spatial Organization the
Geographer’s View of the World” mengatakan bahwa Geografi mengkaji struktur dan
proses fenomena dan permasalahan dalam ruang. Berkaitan dengan itu, geografi
selalu berbicara dengan peta untuk mengkaji struktur keruangan suatu
permasalahan.
e. Menurut “Prof Drs. R. Bintarto”Geografi adalah ilmu pengetahuan yang
menceritakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa, gejala-gejala alam dan
penduduk serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha
mencari fungsi dari unsur bumi dalam ruang dan waktu.
f. Hartshorne (1950) , Geografi adalah ilmu yang berkepentingan untuk
memberikan deskripsiyang teliti, beraturan, dan rasional tentang sifat variabel
permukaan bumi. Dalampandangan Hartshorne, geografi adalah suatu ilmu yang
mampu menjelaskan tentang sifat-sifat variabel permukaan bumi secara
teliti, beraturan, dan rasional.
B.Filosofi dan Konsep dasar geografi
1.Ruang Lingkup dan Ilmu Penunjang Geografi
Sebagai suatu ilmu pengetahuan, geografi mempunyai ruang lingkup dan
ilmu-ilmu lain yang mendukungnya. Studi geografi meliputi gejala alam atau
fisis dan gejala insani atau sosial. Oleh karena itu, secara garis besar
geografi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Geografi fisis (Physical
geography)
Geografi fisis mempelajari aspek-aspek fisik, misalnya batuan, mineral,
relief muka bumi, cuaca dan iklim, air, tumbuhan, serta hewann dan sebagainya.
b.Geografi manusia (human
geography)
Geografi sosial mempelajari aspek-aspek sosial,
politik, ekonomi dan budaya dan sebagainya.
Geografi dapat dipelajari melalui dua pendekatan.
- Pendekatan
geografi regional (regional geography), karena bumi dibagi-bagi ke dalam
beberapa wilayah (region). Tiap wilayah mempunyai karakteristik yang spesifik.
- Pendekatan
topikal (topical geography), karena geografi mulai dengan kebudayaan dan
sub topik-subtopiknya, seperti bahasa dan religi, serta mengkaji variasi
keruangan seluruh permukaan bumi.
2.Konsep Dasar Geogarafi
1. Penghargaan Budayawi Terhadap Bumi
Manusia pada masa yang berbeda-beda dalam sejarah menangkap dan menafsir
lingkungan alamnya berbeda-beda, menurut negerinya dan menurut pandangan
hidupnya. Misalnya pandangan religius dari orang Jawa terhadap laut selatan,
pandangannya terhadap hutan Roban (Pekalongan) yang keramat di masa dulu; sekarang
hutan tersebut digunduli. Sekarang kemajuan teknologi berjalan mengikuti
perubahan pandangan manusia terhadap lingkungan alam sebagai sumber daya.
Penanganan manusia atas sumber daya baik eksplorasi dan eksploitasi tergantung
dari tingkat pendidikan, kompetensi teknik, semangat kewiraswastaan, ikatan
sosial, organisasi ekonomi, stabilitas politik, dan kebijakan pemerintah.
2. Konsep Regional/Wilayah
Suatu wilayah dipandang memiliki homogenitas dalam hal bentuk bentang
alamnya (landscape) dan corak kehidupannya (mata pencarian, mentalitas
penduduk). Misalnya daerah Wonogiri selatan sebagai daerah kapur (karst).
Kondisi di sana dapat mudah digeneralisasikan: tanah tandus, penduduk miskin,
gizi jelek, pola migrasi kuat, dan pekerja keras yang bersemangat.
3. Ciri Khusus Keadaan Wilayah (Areal Coherence)
Hubungan antar unsur alam dalam suatu wilayah menghasilkan suatu proses
yang memberi ciri khusus kepada wilayah yang bersangkutan. Misalnya di daerah
kabupaten Boyolali, kombinasi yang menguntungkan antara keadaan curah hujan,
suhu, vegetasinya, jenis tanah, dan topografi menjadikan wilayah ini sebagai
penghasil susu dan daging ternak baik dari sapi maupun kambing.
4. Lokalisasi
Lokasi (location) adalah posisi pasti dalam ruang. Dalam Geografi lokasi
mempunyai dua makna, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.
Lokasi absolut adalah lokasi di permukaan bumi yang ditentukan oleh sistem koordinat
garis lintang dan garis bujur, disebut juga lokasi mutlak. Contoh: Jalan
Jenderal Sudirman kapling 121 Jakarta. Lokasi absolut berguna untuk menentukan
fenomena/gejala dalam ruang di permukaan bumi atau dalam peta.
Lokasi relatif adalah lokasi sesuatu objek yang nilainya ditentukan oleh objek-objek lain
di luarnya. Contoh: Lokasi desa A jauh dari kota dan jauh dari jalan raya
dibanding lokasi desa B yang terletak dekat kota dan di pinggir jalan raya.
Lokasi desa A lokasi relatifnya lebih baik dibanding dengan desa B bila
ditinjau dari nilai aksesibilitas/keterjangkauannya. Lokasi relatif lebih
penting dibanding lokasi absolut dalam studi Geografi.
5. Interaksi Keruangan (Spatial Interaction)
Kekhususan suatu wilayah misalnya dalam hal hasil dapat mendorong berbagai
bentuk kerja sama dan saling tukar jasa dengan wilayah lain. Jadi, perbedaan
wilayah mendorong interaksi yang berupa pertukaran manusianya (migrasi),
barangnya (perniagaan), dan budayanya. Sehubungan itu lokasi yang sentral
membawa banyak kemajuan, sebaliknya lokasi yang menyendiri mengakibatkan
keterpencilan dan kemunduran.
6.Skala Wilayah
Studi geografis dapat bersifat mikroskopis (wilayah sempit) dan dapat pula
makroskopis (wilayah luas). Kesimpulannya, yang berlaku bagi wilayah sempit
dapatkah digeneralisasikan bagi wilayah luas? Kadang-kadang dapat dan
kadang-kadang tidak dapat. Ini tergantung dari sifat kombinasi unsur-unsur alam
lingkungan di sekitarnya dan teknolgi.
7. Konsep Perubahan
Hal yang dipelajari tentang suatu wilayah, apakah yang berlaku pada waktu
tertentu, yang terbaru atau saat ini, tetapi kondisi saat ini adalah hasil dari
proses yang berjalan lama dari dulu, melalui aneka perubahan. Perubahan ada yang
berjangka pendek dan ada yang berjangka panjang. Iklim itu panjang
jangkanya, tetapi cuaca dan musim jangkanya pendek.
Dengan bekal tujuh konsep tersebut seorang geograf akan bekerja dari ruang
permukaan bumi tempat ia hidup. Pokok-pokok lainnya yang perlu dipahami oleh
para geograf adalah sebagai berikut :
a. Persebaran gejala-gejala di
permukaan bumi.
b. Hubungannya dengan gejala lain di tempat
atau wilayah yang bersangkutan.
c. Hubungan dengan gejala lain di
tempat atau wilayah lain.
d. Efek satu atau lebih gejala yang di atas.
e. Bervariasinya gejala dari masing-masing
tempat.
f. Mengapa gejala ada di
tempat-tempat tertentu, tetapi di tempat lain tidak ada.
g. Pembauran gejala spatial.
h. Gerakan-gerakan gejala yang bertimbal
balik.
i. Mengapa gejala munculnya
tidak teratur.
j. Bentuk jaringan aneka gejala.
k. Kepadatan dan pengelompokan gejala.
l. Lokasi dan lokalisasi
gejala.
m. Pembatasan adanya penduduk dan kegiatannya di suatu
tempat.
n. Efek dari kegiatan
di suatu tempat terhadap tempat lain.
3.Hubungan Geografi Dengan Ilmu Lainya
·
Geomorfologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bentuk muka bumi dan proses
terjadinya.
- Hidrologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air baik di permukaan
maupun di bawah permukaan tanah.
- Geologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bumi, meliputi asal
terjadinya, struktur, komposisi sejarah, serta proses alamiahnya.
- Botani
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang dunia tumbuhan dan
persebarannya.
- Oceanografi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang laut, beserta isinya.
- Meteorologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang keadaan cuaca.
- Klimatologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang keadaan iklim.
- Biologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup di
permukaan bumi.
- Demografi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang aspek-aspek kependudukan.
- Zoologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang hewan dan persebarannya di muka bumi.
- Antropologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang manusia dan
kebudayaannya.
- Sosiologi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pola pergaulan manusia dalam
masyarakat.
- Ekologi
adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang hubungan
antarorganisme dan antara organisme dengan lingkungan.
- Ekonomi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang usaha-usaha manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidup dalam mencapai kemakmuran.
- Astronomi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang antariksa, proses-proses
pembentukannya, dan benda-benda antariksa.
- Geografi
politik adalah cabang ilmu geogarfi yang khusus mempelajari tentang
kondisi-kondisi geografis ditinjau dari sudut pandang politik dan
kepentingan negara.
- Geografi
fisik adalah cabang ilmu geografi yang mempe- lajari tentang bentuk dan
struktur permukaan bumi, yang mencakup aspek geo- morfologi dan hidrologi.
- Geografi
manusia adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang aspek sosial,
ekonomi dan budaya penduduk.
- Geografi regional adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang suatu kawasan tertentu secara khusus, misalnya geografi Asia tenggara dan geografi timur tengah.
C. Prinsip-Prinsip Geografi
Untuk menganalisis dan
mengungkapkan gejala geosfer dalam kehidupan sehari-hari, secara teoritis
digunakan prinsip-prinsip dasar geografi. Apabila diamati dan dianalisis gejal
geografi dalam kehidupan sehari-hari,maka ahli geografi harus selalu berpegang
pada empat prinsip berikut.
1. Prinsip Persebaran
Fenomena geosfer baik alam maupun
manusia tersebar di permukaan bumi. Persebaran fenomena ini tidak merata dari
suatu wilayah ke wilayah lainnya. Dengan mengkaji dan menggambarkan persebaran
berbagai fenomena geosfer, kita dapat mengungkapkan hubungan antara satu
fenomena dengan fenomena lainnya. Selanjutnya, kita dapat juga meramalkan apa
yang akan terjadi kemudian. Misalnya, fenomena Gempa Bumi Tsunami. Melalui
pengamatan persebaran daerah gempa, dapat segera dilakukan antisipasi agar bisa
diminimalisir jatuhnya korban bila terjadi peristiwa yang sama.
2. Prinsip Interelasi
2. Prinsip Interelasi
Fenomena geosfer dalam suatu
ruang mempunyai hubungan satu sama lain. Setelah melihat persebaran fenomena
geosfer dalam ruang, selanjutnya dapat diungkapkan hubungannya satu sama lain.
Melalui prinsip timbal balik, dapat diungkapkan hubungan faktor alam dengan
faktor manusia atau sebaliknya. Dari hubungan tersebut akan tergambar
karakteristik gejala alam di wilayah itu. Misalnya, fenomena gempa bumi
tsunami. Dengan menggunakan prinsip timbal balik, dapat dicari bagaimana gempa
bumi tsunami dapat terjadi, adakah faktor alam dan faktor manusia yang
mempengaruhinya.
3. Prinsip Korologi
Merupakan prinsip geografi yang
komprenhensif dengan memadukan prinsip-prinsip lainnya. Prinsip ini merupakan
ciri dari geografi modern. Pada prinsip korologi, fenomena ditinjau dari
persebaran dan hubungan timbal balik di dalam ruang. Miasalnya, dalam mengkaji
gempa bumi tsunami selalu diperhatikan persebarannya dalam ruang, hubungannya
dengan faktor penyebab terjadinya gempa bumi tsunami dan seterusnya. Dengan
demikian kita akan mampu menjelaskan karakteristik gempa bumi tsunami tersebut.
4. Prinsip Penggambaran
Prinsip ini menjelaskan fenomena
geosfer sebagai sebab akibat dari interaksi fenomena yang ada di dalamnya.
Prinsip ini akan memberikan gambaran lebih lanjut tentang fenomena atau masalah
yang terjadi. Penggambaran dilakukan bukan hanya dengan kata-kata , tetapi juga
dengan menggunakan peta, diagram, grafik dan tabel. Misalnya, peristiwa gempa bumi
tsunami. Prinsip ini akan menguraikan sebab dan akibat dari peristiwa gempa
bumi tsunami. Selain itu, dengan menggunakan peta dapat digambarkan daerah
persebaran gempa bumi tsunami.
SUMBER : DIKTAT PERKULIAHAN OLEH PROF. DARMONO
Posting Komentar