SEJARAH DESA PURBA
DOLOK DAN PARBUBU
Sebelum saya menceritakan sejarah purba dolok dan tempat tinggal saya di dusun
parbubu desa Purba Dolok saya akan menceritakan terleboh dahulu cerita dari beberapa cerita masyarakat
setempat didaerah dolok sanggul.
Doloksanggul penuh dengan gereja, dan
rata-rata warga memeluk agama Kristen. Marga yang mayoritas di Doloksanggul
adalah Simamora, Purba, Manalu, Lumbangaol, Sihite, Simatupang.
Doloksanggul bisa dikatakan kota dengan perkembangan sangat cepat dibanding
kabupaten lain yang sama dimekarkan. Warga Doloksanggul kebanyakan bertani dan
masih sangat kental adat batak yang masih nampak di tiap sudut kehidupan warga.
A.
Sejarah Singkat Nama Dolok
Sanggul
Dolok sanggul dulunya adalah hutan rimba
yang masih dihuni oleh binatang2 buas dan semak belukar.suatu hari adalah pesta
(ulaon) disebuah tempat yang harus melalui dolok sanggul, didalam adat dolok
sanggul bahwa ibu-ibu dalam menghadiri pesta harus memakai kebaya sama sanggul,
pada perjalan itu yang memakan waktu kira2 hari perjalanan, dalam perjalan itu
mereka istrahat pas di kota dolok sanggul yg dulu masih hutan rimba, tampa
sadar sanggul ibu itu ketinggalan dan setelah sampai ditujuan barulah mereka
mengetahu bahwa sanggul itu ketinggalan. setelah itu (maksudnya setelah pesta
usai) mereka kembali lagi melalui jalan yg sama dan mereka tidak menemukan
sanggul itu lagi. dalam perjalanan pulang ket4 asal mereka memandang (manatap)
dari dolok nabolon (berada di kec.pollung) bahwa tempat itu sangat indah, lama
kelamaan mereka mulai suka tempat itu dan mulai membuka lahan di tempat
tersebut. karna Bukit adalah dolok dan sanggul mereka ketinggalan dan telah
hilang maka merekan menamaknnya dolok sanggul
B.
Sejarah Purba Dolok Dan Parbubu
Purba dolok
adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan dolok sanggul kab humbahas yang
berada di selatan dolok sanggul
Dan mayoritas
warga nya 92 % beragama Kristen dan hanya didiami 8% muslim dan warga nya hmpir
semua bermarga PURBA
DIPERKIRAKAN
TAHUN 1500 an telah ada dimana para nenek moyang berasal dari tipang bakkara
tinggal didaerah purba ini
Yaitu para perantau
dari tipang ke purba dan yang pertama kali menginjakkan kaki nya ke purba adalah TAHI RAJA dan keluarga nya
kemudian bermukim di purba dan
beliaulah yang disebut sebut sebagai pendiri purba dolok pertama kalinya beserta
anak 2 (dua) nya yaitu OP RAJA IHUTAN OP
RAJA UNGGUL, OP RAJA DOLOK , OP HABIARAN
Setelah beberapa
puluh tahun dan perantau telah berdatangan dan telah memiliki keturunan di
purba dan mereka tinggal di purba dolok ini dan menjalani kehidupan mereka.
Sebagai petani yang mengolah lahan yang ada di purba ini
Terbentuk nya
purba dolok itu di dahului perpecahan antara purba dan simanullang toba dan
disebut lah itu perang saudara yaitu sekitar tahun 1600 an dan berlangsung
selama 1 tahun yang pada perang itu
adalah untuk merebut kekuasaan yang terus dipinpin oleh simanullang toba
,,,,dan juga untuk merebut wilayah
sekitar 455 hektar karena keinginan warga purba yang kuat dan
memiliki pasukan lebih bnyak di banding simanullang toba maka simanullang toba pun menyerah dan
tanah itu jatuh ketangan rakyat purba
Setelah di
miliki oleh purba lahn tersebut maka digunakan lah itu sebagai lahan pertanian
yang itu semua dikelola warga dipurba yang saling membantu didalam tatanan
sosial marga purba meskipun lahan yang diolah jadi lahan pertanian itu dulu
kembali kosong karena banyak masyarakat yang berdagang dan juga alasan lain
sehingga memilih untuk tidak mengolah lahn itu, dengan sudah didapatkannya
tanah itu setelah melakukan perang maka masyarakat pun berusaha membentuk suatu
organisasi.
Beberapa puluh
dan ratus tahun dan sudah keturunan ke dua purba maka di bentuk lah sebuah organisasi yang organisasi iti di pinpin oleh kepala
nagadi yaitu sekitar tahun 1700 an
yang pada saat itu op raja unggul berperan sangat kuat dan munculah ide untuk pembagian wilayah yang masih satu yaitu purba dolok ,purba manalu,sosor jabbatan dan tokoh nya yaitu toga purba,toga manalu debata raja mulai dari
itu atas kesepakata pisah lah wilayah tersebut dipinpin raja masing masing agar tidak
terjadi peperangan lagi maka pemimpin ini lah yang mengatur semua didaerah
kekuasaan masing-masing,
Pada tahun 1890
mulailah purba dolok memiliki pemimpin yang pada saat itu dipimpin oleh raja dan masih berada ditangan koloni
belanda tak lama setelah pembagian wilayah raja panimbohan yaitu selaku raja
dari PASARIBU tidak suka dengan tindakan op raja unggul yaitu menguasai lahan
siporngis yang seharus nya hanya 45 hektar
akan tetapi dikuasai op raja unggul 55 hektar dan mengambil milik raja
panimbohan seluas 10 hektar dari ketidak
senangan raja panimbohan maka terjadi
lah perang selama 10 hari dari perang tersebut purba mengalah karena pasukan
pasaribu lebih banyak. Dan tanah itu opun jatuh ketangan Simanullang toba.
Setlah beratus tahun dan keturunan ke 7 dari op raja unngul yaitu
op op rajin pindah ke sosor gadong dan tinggal disana dan memiliki anak
op torang dan setelah 40 tahun pindah lah mereka ke purba dan membuka lahan disana seluas 1
hektar dan di beri namalah sub kampong
itu PARBUBU yaitu pada tahun 1943 dan
parbubu inilah tempat saya tinggal sekarang jadi melihat dari sejarah tersebut
wilayah kami itu didapat setelah melalui
banyak peperangan baik perang saudara dan juga perang antar marga dan tiga
tahun sebelum kemerdekaan diproklamasikan kampung parbubu telah dibuka menjadi
sebuah perkampungan oleh keturunan oppu rajin yang dulunya sempat pindah ke
sosor gadong dan kemudian pindah lagi kepurba dan menetap tinggal disana hingga
sekarang keturunan yang ke sembilan semua lahan di parbubu itu adalah milik
keturunan Oppu Rajin dan tanah itu pun telah diolah sebagai sumber kehidupan
bagi rakyat purba dolok.
Dan mulai dari pemerintahan soekarno hingga saat ini purba dolok tela di pimpin oleh beberapa Kappung atau kepala desa yaitu :
·
Kappung Lukas selama 32 tahun
Kappung Mangandar Purba 5 tahun
Kappung Mangandar Purba 5 tahun
·
Kappung TP 5
tahun
·
Kappung Lord 5
tahun
·
Kappung Rimson –
sekarang
Seluruh tanah
yang ada di desa Parbubu adalah tanah keturunan Oppu Rajin dan tanah dibagi
lagi kepada keturunannya yang bisa dikatakan jumlahnya sangat banyak.
Sampai sekarang
tanah perkumupulan marga purba dari keturuna oppu Rajin yang berjumlah 80 hektar
masih ada dan belum ada tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh para tokoh
masyarakat purba dolok yang tahu persis sejarah purba dolok.
---------SEKIAN---------
tolong coment bagus kalo suka,,,,,,,,,
BalasHapusMaaf Pak
BalasHapusApakah Bapak tahu ada tumbuhan bernama "sanggul"? Konon saat ritual pentahiran (manguras) daun "sanggul" inilah dipakai. Memang ada tumbuhan lain yng dipakai memercikkan air pentahiran, misalnya sisangli/sipilit, ttp dalam Bibel kata yng dipakai bukan yg terakhir ini melainkan "sanggul".
Tumbuhan "sanggul" ini banyal tumbuh di Daerah Humbang di Dolok Sanggul dulunya. Saya masih melihat tumbuhan ini di Dolok Margu paxa tahun 1986. Tetapi akhir-akhir ini sudah sangat sulit menemukannya dan banyak orang kelahiran Humbang sudah tidak kenal lagi tumbuhan Sanggul
Maaf, "sanggul" hiasan kepala perempuan asalinya dala bahasa Batak adalah "siporhot" atau "samara". Nama Sanggul bari dikenal orang Batak ketika sidah ada interaksi denhan suku.Melayu dan juga denga suku lainnya ketika sudah sampai ke Jawa atau melalui orang Jawa yg datang kerja di Sumatera Utara. Konon Sanggul perempuan seperti yg kita kenal sekarang awalnya adlah Mesir.Kuno.
Jadi jika dwnga legenda tadi mwnjadi asal usul nama Dolok Sanggul, lemah sekali menurut saya. Maaf jika kurang tepat pikiran saya ini
Terimakasih.