MATERI GEOGRAFI


GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Rabu, 05 Februari 2014

KARTOGRAFI (A.HAKEKAT PETA)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................... 1

Daftar isi............................................................................................................................ 2

Pendahuluan...................................................................................................................... 3

A.HakekatPeta................................................................................................................... 3

B.Sifat Dasar Peta.............................................................................................................. 4

C.Fungsi Peta..................................................................................................................... 5

D.Tujuan Pembuatan Peta................................................................................................. 7

E. Kartografi Sebagai Suatu Sistem Komunikasi............................................................ 7

Kesimpulan........................................................................................................................ 12

KATA PENGANTAR

Ada pun ilmu pengatahuan kartografi ini adalah sebagai pembelajaran bagi mahasiswa agar dapat memperluas pengetahuan tentang bagaimana bentuk,simbol-simbol yang disajikan didalam peta sehingga tidak mendapati kekeliruan didalam membaca peta yang nantinya diharapkan dapat menjadikan peta sebagai sarana yang m,emberikan imformasi tentang permukaan bumi.

Kekurangan tentu saja masih banyak terdapat didalam makalah ini baik dari segi isi maupun didalam penulisan nya kami berharap dengan makalah yang tersusun ini akan menjadikan kita paham apa itu kartografi,apa itu peta,dan tujuan peta.

Ucapan terimakasih kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kami diberi kesempatan kesehatan,serta terimakasih kepada dosen pengampu yang memberikan kami kesempatan untuk membahas materi ini mudah-mudah kesemptan yang diberikan kepada kami bermamfaat bagi kami dan bagi kita semua.

Demikia kami sampaikan mudah-mudahan bermamfaat bagi kita,serta kritik,masukan, dan saran yang konstruktif sangat diharapkan oleh penulis demi perbaikan kedepannya.

Assalamualaikum Wr.Wb........

Penulis

BAB 1

PENDAHULUAN

Setiap manusia mempunyai kesadaran akan keadaan sekitarnya, banyak bukti-bukti bahwa pencitraan dalam angan-angan (mental imaginery) adalah merupakan kegiatan yang normal dari otak manusia. Komponen yang penting dari gambaran dalam angan-angan adalah nyusun objek- objek secara keruangan (spatial arrangement of objects). Objek-objek tersebut harus disusun secara keruangan yang bersifat geografikal (geographycal space) yang ada hubungannya dengan kehidupan. Sudah menjadi naluri manusia menggambarkan angan-angan segala objek yang biasa dilihatnya tersebut disusun berdasarkan aspek keruangan.

Seseorang yang sudah terbiasa hidup disuatu kota tertentu, akan mempunyai gambaran dalam angan-angan yang baik dan kompleks tentang penyebaran keruangan dari objek-objek yang ada dikota itu, misalnya tentang jaringan jalan, dibandingkan dengan gambaran angan-angan dari orang lain yang baru saja bertempat tinggal dikota itu. Citra atau gambaran dalam angan-angan ini adalah merupakan suatu peta dimana benda-benda objek diletak dalam lokasi relatif. Tentu saja peta semacam ini amat unik sifatnya bagi setiap individu dan umumnya disebut peta mental (mental map) .

Apabila seseorang ingin menjelaskan suatu peta mentalnya pada orang lain, dapat diduga bahwa penjelasannya akan membangkitkan kurang lebih gambaran yang sama pada orang yang diberinya penjelasan itu. Tentu saja apabila kondisinya memungkinkan untuk itu. Untuk penjelasannya itu akan lebih mudah jika disertakan gambaran real (sketsa) dari peta mental itu, agar dapat mengambil keuntungan dari metode yang lebih efisien berkomunikasi secara visual, reprensentasi atau penyajian secara gambar real dari ruang geografis itulah yang disebut dengan peta.

A.HAKEKAT PETA

Dalam melakukan pengamatan, manusia memerlukan alat bantu untuk mempelajari berbagai fenomena yang berkaitan dengan kehidupan. Beberapa diantara fenomena-fenomena itu ada yang sangat kecil sehingga kita memerlukan alat elektronik dan optik yang kompleks untuk memperbesar objek tersebut agar dapat mengamati dengan jelas komponen-komponennya serta hubungan strukturalnya. Misalnya penggunaan mikroskop untuk mengamati susunan sel-sel tubuh dan sebagainya. Keadaan yang sebaliknya adalah fenomena-fenomena geografikal yang amat luas sehingga harus dikecilkan agar dapat dicakup semua dalam batas pandang.

Kartografi adalah suatu teknik yang secara mendasar dihubungkan dengan kegiatan memperkecil keruangan suatu daerah yang luas, sebagaimana atau seluruh permukaan bumi, atau benda-benda angkasa dan menyajikannya dalam suatu bentuk yang mudah diamati, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan komunikasi.

Seperti halnya bahasa lisan dan tulisan, suatu peta memungkinkan memperluas sudut pandangan kita tentang hubungan keruangan (spatial relation) secara lebih luas yang terdapat pada suatu daerah. Suatu peta yang menggambarkan fenomena geografikal tidak hanya sekedar pengecilan suatu fenomena saja tetapi lebih dari itu. Jika peta itu dibuat dan didesain dengan baik, akan merupakan alat yang baik untuk kepentingan melaporkan (recording), memperagakan (displaying), menganalisis (analizing), dan pemahaman saling hubungan (interelation) dari objek secara keruangan (spatial relationship).

Peta dapat diartikan sebagai gambaran sebagian atau seluruh wilayah permukaan bumi dengan berbagai penampakannya pada suatu bidang datar yang diperkecil menggunakan skala tertentu (Gunawan : 2003). Pada sebuah peta terdapat berbagai unsur wilayah dipermukaan bumi seperti gunung, sungai, kota, jalan raya, jalan kereta api, dataran rendah, dataran tinggi dan lainnya yang digambarkan dengan simbol-simbol untuk memudahkan orang menggunakannya. Ada peta yang menggunakan warna-warna tertentu untuk menggambarkan keadaan alam, seperti hijau untuk dataran rendah, kuning untuk dataran tinggi, biru untuk wilayah perairan, dan sebagainya. Ada pula yang menggunakan simbol, seperti segitiga untuk gunung, lingkaran kecil untuk kota, dan sebagainya. Ilmu yng mempelajari peta disebut kartografi.

Menurut ICA (International Cartographyc assosiation), peta diartikan sebagai suatu representasi/gambaran unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak, yang dipilih dari permukaan bumi atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.

Dari batasan menurut ICA tersebut ada 3 kata kunci untuk memahami peta dan yang membedakannya dengan media lain untuk menggambarkan unsur permukaan bumi. Tiga kata kunci tersebut adalah:

a. Dipilih

Unsur-unsur yang terkait dan yang ada dipermukaan bumi sangat banyak dan beragam jumlah. Hal ini tidak mungkin digambarkan dalam satu lembar peta. Apabila hal ini terjadi peta akan menjadi sangat padat isinya hingga dan tidak dapat memberikan informasi mengenai muka bumi secara baik. Jadi tugas peta mengandung pengertian “pilih” (pilihan dapat mengenai objek yang dipilih, unsur yang menonjol, wilayah tertentu dan sebagainya).

b. Bidang datar

Sudah sejak lama kita mengetahui dan percaya bahwa bumi kita bentuknya bulat. Berarti permukaan bumi itu bukan merupakan bidang datar tetapi suatu bidang lengkung (permukaan bola). Kertas yang dipakai untuk menggambarkan permukaan bumi adalah suatu bidang datar. Suatu bidang yang semulanya lengkung (kenyataan muka bumi) dipindahlan menjadi suatu bidang datar (kertas peta) pasti mengalami penyimpangan/terjadi kesalahan. Untuk mengurangi kesalahan diperlukan suatu cara yakni siistem proyeksi peta. Proyeksi mengurang kesalahan atau mempertahankan salah satu kebenaran saja, misalnya untuk mempertahankan unsur luas daerah supaya benar, maka bentuk wilayah itu berubah dari kenyataan.

c. Diperkecil

Unsur muka bumi digambarkan kedalam peta dengan suatu simbol-simbol ini ukurannya dibuat lebih kecil dari kenyataan sebenarnya. Hal inilah yang menimbulkan pengertian adanya skala. Oleh karena itu peta selalu lebih kecil dari kenyataan yang sebenarnya. Tidak pernah dijumpai peta dibuat lebih besar dari kenyataan yang sebenarnya. Peta dengan skala sama dengan kenyataan saja tidak pernah ada.

Pembuatan peta dimulai dari pencarian, analisis, dan proses data. Beberapa sumber informasi yang sering digunakan untuk pembuatan peta:

1. Hasil pengukuran langsung kelapangan

2. Hasil interpretasi foto udara

3. Hasil interpretasi foto satelit (citra foto)

4. Buku-buku ilmiah atau laporan-laporan ilmiah yang memuat data tentang permukaan bumi.

Dari keempat hal tersebut diatas dapat dibedakan antara peta dengan gambaran muka bumi dalam bentuk lain misalnya foto udara ataupun citra penginderaan jauh lainnya. Foto udara adalah gambaran permukaan bumi hasil pemotretan dengan kamera dari pesawat udara sedangkan citra penginderaan jauh seperti: spot, landasan, nasda, ataupun citra radar adalah hasil rekaman permukaan bumi dari tempat ketinggian yang jauh dengan peralatan tertentu. Foto udara atau citra penginderaan jauh ini pada umumnya tidak ada unsur pilihan. Semua unsur permukaan bumi yang tampak tergambarkan secara keseluruhan.

Dewasa ini ada istilah yang disebut peta digital (digital map) yaitu peta yang beruoa gambaran hasil bantuan komputer, dimana informasi keruangan yang yang dikandungnya berupa data digital dan disimpan dalam satu pita magnetis (piringan) atau dengan bantuan layar monitor dan komputer dapat ditayangkan petanya.

Walaupun pada dewasa ini,ada bermacam-macam cara membuat peta yang berbeda-beda tujuan dan metodenya,namun suatu hal yang perlu disadari bahwa peta-peta tersebut mempunyai tujuan dasar pelayanan sama yaitu sebagai suatu interpretasio terhadap lingkungan geograpikal(geographical millieu).

B. Sifat Dasar Peta

Semua peta menyangkut dua elemen dasar dari realita yaitu lokasi atribut-atribut di lokasi.lokasi (L) adalah posisi pada suatu ruang dua dimensi,misalnya tempat yang ditentukan dengan koordinat X, Y. Atribut (A) dilokasi merupakan kualitas atau besaran seperti bahasa atau temperatur. Dari dua elemen dasar ini dapat dibentuk beberapa hubungan,misalnya :

L1 – L2 : hubungan antara lokasi yang tidak mempunyai atribiut,misalnya jarak atau “bearing” antara titik awal dan titik tujuan yang diperlukan untuk navigasi

L1 (A1, A2, A3) : hubungan antar beberapa atribut pada suatu lokasi seperti temperatur, curah hujan , dan jenis tanah (curah hujan dari suatu tempat ketempat lain).

L1 (A1, A2) – L2 (A1, A2) : hubungan antara lokasi dengan kombinasi atribut dari distribusi yang diberikan. Misalnya hubungan antara pendapatan perkapita dengan pendidikan pada dua daerah yang berbeda.

Peta merupakan sumber dari data (informasi) yang diharapkan mendekati keadaan sesungguhnya. Data pada peta mengalami penyederhanaan dan klasifikasi tergantung dari penggunaan/tujuan peta.

C. Fungsi Peta

Cepatnya pertumbuhan penduduk di permukaan bumi dan berkembangnya kehidupan modern yang serba kompleks, timbul tekanan dan pergulatan untuk mendapatkan sumber-tentang lingkungan fiskal dan sosial, sejak dari masalah kependudukan sampai kemasalah polusi dan dari prerdiksi bahan makanan sampai ke sumber-sumber energi.

Pakar geografi pada umumnya demikian pula perencana, sejarawan, ekonomiwan, pakar pertanian, pakar geologi dan pakar-pakar lain yang berkecimpung dalam ilmu-ilmu dasar dan ketekhnikan, telah menyadari bahwa suatu peta merupakan alat bantu yang tidak dapat ditinggalkan dan diperlukan.

Fungsi peta yang paling penting adalah menempatkan sesuatu fenomena geografis kedalam pandangan mata. Peta memiliki variasi ukuran, dari ukuran yang kecil sebesar perangko sampai peta-peta besar yang digantung di dinding, baik yang digunakan oleh umum orang sipil maupun milliter. Semua peta mempunyai fungsi yang sifatnya umum yaitu menambah pengetahuan dan pemahaman geografikal bagi sipengguna peta.

Melalui peta dapat diperoleh gambaran umum suatu tempat, karena peta memiliki fungsi untuk memberikan imformasi. Fungsi peta adalah sebagai berikut :

a) Menunjukkan lokasi suatu tempat atau ketampakan alam dipermukaan bumi, misalnya ibukota negara, benua, gunung, laut dan sebagainya.

b) Memberikan gambaran mrngenai luas dan bentuk kenampakan dipermukaan bumi, misalnya luas areal hutan, persawahan, dan bentuk benua

c) Menunjukkan ketinggisn tempat, misalnya ketinggian kota bandung adalah 700 meter diatas permukaan laut, dan ketinggian gunung tangkuban perahu adalah 2076 meter diatas permukaan laut

d) Menetukan arah dan jarak berbagai tempat, misalnya Jakarta terletak disebelah barat laut Bandung dengan jarak kurang lebih 180 km

e) Menyajikan persebaran gejala sosial yang ada dipermukaan bumi, misalnya persebaran industri tekstil di Jawa Tengah dan persebaran pemukiman di Kota Medan

f) Untuk perencanaan wilayah, yaitu memberikan informasi pokok dari aspek keruangan tentang karakter suatu wilayah, sebagai suatu alat menganalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan, sebagai alat untuk menjelaskan penemuan peneletian, dan sebagai alat untuk menjelaskan rencana yang diajukan,

g) Untuk kegiatan penelitian, sebagai alat bantu untuk melakukan survei, menemukan data, dan laporan penelitian.

Beberapa contoh fungsi peta, adalah:

1. Fungsi Peta Untuk Perencanaan Regional

a. Untuk memberikan informasi pokok dari aspek keruangan tentang karakter dari suatu daerah.

b. Sebagai suatu alat untuk menganalisa unutuk mendapatkan suatu kesimpulan.

c. Sebagai alat untuk menjelaskan penemuan-penemuan penelitian yang dilakukan.

d. Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.

2. Fungsi Peta Dalam Kegiatan Penelitian

Dalam suatu kegiatan penelitian, peta berfungsi sebagai :

a. Alat bantu sebelum melakukan survei untuk mendapatkan gambaran tentang daerah yang akan diteliti.

b. Sebagai alat yang digunakan selama penelitian, misalnya memasukkan data yang ditemukan dilapangan

c. Sebagai alat untuk melaporkan hasil penelitian

Suatu peta berskala besar yang menggambarkan detail suatu daerah sempit, dapat mencerminkan bentuk lahan, aliran, vegetasi, pola pemukiman, jalan-jalan, keadaan geologi, dan banyak detail-detail lainnya, yang kesemuanya ini memungkinkan untuk melihat saling hubungannya, yang diperlukan untuk perencanaan dan pelaksanaan suatu pekerjaan secara ilmiah.

Studi suatu lingkungan yang kompleks memerlukan peta untuk mempelajarinya. Pembangunan suatu jaringan jalan. Suatu sistem pengontrol banjir, hampir setiap pekerjaan-pekerjaan konstruksi memerlukan pemetaan sebelumnya.

Peta yang lebih kecil skalanya menggambarkan daerah yang luas, dapat menunjukkan daerah bahaya banjir, erosi tanah, penggunaan lahan (land use), penyebaran penduduk, iklim, dan sebagainya. Kesemuanya itu penting untuk memahami masalah-masalah dan potensi suatu daerah.

Peta yang menunjukkan seluruh imformasi diseluruh muka bumi menunjukkan generalisasi dan hubungan timbal balik dari pola permukaan bumi secara luas, dan dapat memperkirakan asal kejadian dimasa lalu, masa sekarang masa yang akan datang.

D.Tujuan Pembuatan Peta

Tujuan pembuatan peta adalah :

a. Untuk komunikasi informasi ruang

b. Unutuk menyimpan informasi

Peta disebut juga sebagai salah satu alat untuk menyimpan informasi. Informasi yang dimaksud adalah informasi berupa data permukaan bumi yang tersaji dipeta.

c. Digunakan untuk membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi, perencanaan dan lain-lain

a. Digunakan untuk membantu dalam suatu desain, misalnya desain jalan, bangunan, dan sebagainya.

d. Untuk menganalisis data spasial, misalnya: perhitungan volume dan sebagainya.

E. Kartografi Sebagai Suatu Sistem Komunikasi

Dalam kehidupan harian, manusia harus berkomunikasi dan bermasyarakat. Boleh dikatakan seseorang itu tidak dapat tinggal bersendirian tanpa berhubung antara satu dengan yang lain. Komunikasi wujud di dalam beberapa hal. Seperti dalam kehidupan harian banyak contoh­ contoh komunikasi yang boleh membantu kita memahami proses, definasi danjenis komunikasi. Contoh alat pandang dengar iaitu radio dan televisyen adalah merupakan salah satu cara komunikasi, jika mahu dihuraikan banyak lagi conloh-contoh komunikasi yang boleh dipaparkan. Tetapi apa yang penting disini kita ingin menghuraikan salah satu bentuk komunikasi yaitu komunikasi dalam pemetaan Adalah agak sukar untuk memberikan definasi dalam bagi peta kerana terdapat berbagai jenis dan kegunaannya. Bagaimanapun definasi ini boleh diberikan dengan menganggap semua peta mempunyai perkara-perkara berikut:

- peta mengandungi maklumat - maklumat ini dipersembahkan dalam bentuk grafik seperti dalam bentuk imej lukisan, rajah atau persembahan gambar seeara semula jadi. - seeara amnya, tujuan peta adalah untuk memberi maklumat kepada pengguna pera.

Dengan lain perkataan, semua peta mempunyai sebilangan maklumat yang dipersembahkan secara grafIk dan sebagainya yang membolehkan pengguna peta menghargai makiumat tersebut.

Tujuan utama peta dalam erti kata yang meluas ialah sebagai ejen komunikasi kepada pengguna peta. Pembuat peta, ahIi kartografI, membekal dan menyebarkan makiumat spatial kepada pengguna peta. Komunikasi jenis ini kita kenali sebagai komunikasi dalam kartografI. Komunikasi dalam kartografI banyak menggunakan simbol-simbol titik, garisan dan keluasan berserta dengan angka, huruf, warna, ton, corak dan lain-lain lagi. Simbol-simbol ini direka dan dimunipilasikan dengan berbagai cara mengikut keadaan ubahan pandang (visual variables) dan di anggapkan sebagai satu bahasa atau isyarat dalam berkomunikasi.

Adalah menjadi tanggong jawab ahli kartografi untuk menjalankan tugasnya dengan sempuma agar satu bentuk komunikasi yang optima melalui peta dapat direka dan disebarkan kepada penguna peta. Apabiia penguna peta memahami apa yang hendak di sampaikan maka komunikasi kartografI itu berjaya.

Agar dapat menyebarkan dan melaporkan suatu imformasi yang berguna, manusia telah mengembangkan beberapa metode dan keterampilan tertentu untuk dapat melakukannya. Beberapa metode komunikasi adalah bahasa tulis (literacy), bahasa lisan (articulacy), penggunaan angka (numeracy), penggunaan gambar (graphicacy), komunikasi matematis (Numeracy).

Graphicacy terdiri dari berbagai teknik mulai dari penggunaan fotografi, sampai ke peta, grafik dan diagram. Semua cara grafis tersebut mempunyai satu hal yang umum yang membedakan dengan metode lain yaitu penggunaan bentuk dua dimensi untuk menyampaikan dan menyajikan konsep-konsep dan ide-ide. Hubungan keruangan dapat saja disajikan dalam bentuk kata-kata atau angka-angka, tetapi hal itu kurang efisien, seperti pernah disebutkan oleh suatu ungkapan : “suatu gambar dapat berarti seribu kata-kata” ( a picture is worth a thousand words).

Peta menggunakan simbol-simbol dua dimensi untuk mencerminkan fenomena geografikal atau dengan suatu cara yang sistematis, dan hal ini memerlukan kecakapan untuk membuatnya dan membacanya. Peta merupakan teknik komunikasi yang tergolong dalam cara grafis, dan untuk efisiensinya harus dipelajari dengan baik atribut-atribut atau elemen-elemen dasarnya, seperti juga pada cara-cara komunikasi yang lain.

Suatu sistem komunikasi, dengan cara apapun mempunyai hal yang sama, yaitu secara umum, komunikasi mempunyai jaringan yang sederhana terdiri dari :

- Sumber (source of information )

- Saluran yang memerlukan infomasi tersebut (channnel)

- Orang yang menerima informasi itu (receipient)

Pada hakekatnya sistem dasar dari komunikasi itu dapat digambarkan dalam diagram berikut:

Signal

Source

Encorder

Channel

Receipient

Decorder

Noise

Dalam bahasa lisan, gambar diatas diartikan sebagai :

Source : orang yang berbicara

Encorder : suara yang diucapkan (voice mechabism )

Channel : gelombang suara yang bergema diudara/signal (sound waves )

Decorder : kemampuan telinga dan otak sipenerima untuk dapat menangkap arti suara itu.

Recepient : sipendengar atau orang yang diajak berbicara

Noise : elemen yang tidak dinginkan yang dapat mengganggu proses suatu komunikasi misalnya seperti suara gaduh atau suara yang tidak jelas dan sebagainya.

Pada sistem konukasi kartografis, adalah sebagai berikut:

Source : dunia nyata (real world)

Encoder : simbolisasi yang digunakan untuk mewakili kenampakan dibumi pada peta

Signal : peta sendiri yang dibentuk gambar

Decoder : mekanisme mata-otak dari sipenerima, serelah membaca arti dari simbol-simbol dalam peta tersebut.

Recepient : pembaca peta

Noise : kekeliruan dalam penciptaan simbol-simbol, penerangan yang jelek, kurang terampil dalam membaca peta dan sebagainya.

Sistem komunikasi kartografi dapat digambarkan sebagai berikut :

 

Map

Recipient

Cartographers Conceptin

Real word

Diagaram Sistem Komunikasi Kartografi

Sitem komunikasi kartografis dinbanding dengan sistem lainnya,namun karakteristik dasar dari sistem-sistem komunikasi itu adalah semua sama yaitu menyampaikan ide pada orang lain melalui media tertentu

Peta mengandung arti komunikasi.artinya merupakan suatu signal atau saluran/chanel antara sipengirim pesan (sipembuat peta ) dan sipenerima pesan ( pemakai peta ). Dengan demikian peta digunakan untuk mengirim pesan; bebrupa imfor masi tentang realita.kadang kadang sipengirim pesan menemui kesukaran dalam menyampaikan pesan nya agar dapat dimengerti oleh sipenerima pesan.pada keadaan ini sering kali gambarlah yang dapat dipakai sebagai sarana dalam menyampaikan pesan tersebut kepada sipenerima pesan.

Agar pesan ( gambar ) itu dapat dimengerti,maka harus ada bahasa yang sama antara sipengirim dsan sipenerima.disinilah peranan seorang karotgrapher,dimana dia harus bisa memahami apa yang hendak disampaikan terdsebut dan diterjemahkan kedalam bahasa simpbol agar sipenerima dapat mengerti.

Dalam pemakaian bahasa simbol seorang kartografer harus memahami betul masalah nya,bukan hanya dari bentuk simbol itu saja,tetapi arti serta desain simbol tersbut, atau sengan kata lain penyajian secara keseluruhan dari peta itu sendiri. Hal ini penting agar peta mudah dibaca, mudah dimengerti,mudah di tafsirkan,mudah dianalisa,sehingga memberi mamfaat semaksimal mungkin susuai maksud dan tujuannya.dengan demikian jelas bahea tujuan dari kartografi adalah mengumpulkan dan menganalisa data dari hasil ukuran berbagai pola unsur permukaan bumi dan menyatakan unsur-unsur tersebut secara grafis dengan skala tertentu sehigga unsur-unsur tersebut dapat terlihat dengan jelas, mudah dimengerti dan dipahami.berikut ini disajikan gambar tentang peta sebagai media komunikasi :

Koleksi Data

Seleksi Klasifikasi

Pembuatan peta

Penyerdehanaan Simbolisasi

Kefektifan Peta

Pemakai Peta

Membaca Analisa

Interpretasi

Proses pembuatan dan pemamfaatan peta

KESIMPULAN

v Kartografi adalah suatu teknik yang secara mendasar dihubungkan dengan kegiatan memperkecil keruangan suatu daerah yang luas, sebagaimana atau seluruh permukaan bumi, atau benda-benda angkasa dan menyajikannya dalam suatu bentuk yang mudah diamati, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan komunikasi.

v Pada sebuah peta terdapat berbagai unsur wilayah dipermukaan bumi seperti gunung, sungai, kota, jalan raya, jalan kereta api, dataran rendah, dataran tinggi dan lainnya yang digambarkan dengan simbol-simbol untuk memudahkan orang menggunakannya.

v Tujuan pembuatan peta adalah Untuk komunikasi informasi ruang, Untuk menyimpan informasi, menganalisis data spasial, untuk konstruksi jalan, navigasi, perencanaan dan lain-lain

v Unsur-unsur yang terkait dan yang ada dipermukaan bumi sangat banyak dan beragam jumlah. Hal ini tidak mungkin digambarkan dalam satu lembar peta, sehingga kartografi sangat penting dalam membuat gambaran bumi dalam suatu bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala.

v Agar dapat menyebarkan dan melaporkan suatu imformasi yang berguna, manusia telah mengembangkan beberapa metode dan keterampilan tertentu untuk dapat melakukannya.

v Semua peta menyangkut dua elemen dasar dari realita yaitu lokasi atribut-atribut di lokasi.lokasi (L) adalah posisi pada suatu ruang dua dimensi,misalnya tempat yang ditentukan dengan koordinat X, Y. Atribut (A) dilokasi merupakan kualitas atau besaran seperti bahasa atau temperatur.

Posting Komentar

- See more at: http://www.seoterpadu.com/2013/07/cara-membuat-kotak-komentar-keren-di_8.html#sthash.P9EsiDMI.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


BANTU SAYA MEMBAGIKAN BLOG INI

- See more at: http://www.seoterpadu.com/2013/07/cara-membuat-kotak-komentar-keren-di_8.html#sthash.P9EsiDMI.dpuf