MATERI GEOGRAFI


GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Selasa, 26 November 2013

TENAGA EKSOGEN (PELAPUKAN, EROSI, SEDIMENTASI)

Geologi Dan Geomorfologi Indonesia

 

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar perut bumi. Tenaga eksogen merupakan tenaga yang dapat merombak dan merubah bentuk muka bumi atau bentang lahan yang telah ada. Perombakan muka bumi akibat tenaga eksogen dapat disebabkan oleh proses pelapukan, pengikisan, pengendapan, dan pergerakan batuan atau tanah. Proses perombakan atau perubahan muka bumi ini, pengerjaannya dilakukan oleh air, udara, dan es.

2. Tujuan

a). Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang tenaga eksogen dan apa saja yang termasuk ke dalam tenaga eksogen serta mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi.

b.) Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan apa yang telah dipelajari dan dilihat mengenai tenaga eksogen, sehingga kita benar-benar memahaminya.

c).Mempermudah pemahaman karena disertai gambar.

3. Manfaat

Manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu kita dapat mengetahui gambaran tentang permukaan bumi ini, khususnya tenaga eksogen sebagai pembentuk muka bumi dai luar. Selain itu, karena tenaga eksogen ini bersifat merusak bentuk-bentuk permukaan bumi, sehingga kita harus mengetahui peristiwa apa saja yang akan terjadi di bumi ini. Semuanya akan dibahas oleh makalah ini pada bab selanjutnya.

BAB II

PEMBAHASAN

TENAGA EKSOGEN (PELAPUKAN, EROSI, SEDIMENTASI)

Eksogen, ialah tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifatnya merusak atau merombak permukaan bumi yang sudah terbentuk oleh tenaga endogen. Tenaga eksogen juga mengakibatkan bentuk-bentuk muka bumi. Tenaga eksogen dapat berasal dari tenaga air, angin, dan organisme yang menyebabkan terjadinya proses pelapukan, erosi, denudasi, dan sedimentasi. Contoh seperti bukit atau tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi.

Di permukaan laut, bagian litosfer yang muncul akan mengalami penggerusan oleh tenaga eksogen yaitu dengan jalan pelapukan, pengikisan dan pengangkutan, serta sedimentasi. Misalnya di permukaan laut muncul bukit hasil aktivitas tektonisme atau vulkanisme. Mula-mula bukit dihancurkannya melalui tenaga pelapukan, kemudian puing-puing yang telah hancur diangkut oleh tenaga air, angin, gletser atau dengan hanya grafitasi bumi. Hasil pengangkutan itu kemudian diendapkan, ditimbun di bagian lain yang akhirnya membentuk timbunan atau hamparan bantuan hancur dari yang kasar sampai yang halus.

Contoh lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan pantai. Setiap saat air laut menerjang pantai yang akibatnya tanah dan batuannya terkikis dan terbawa oleh air. Tanah dan batuan yang dibawa air tersebut kemudian diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi dangkal. Di daerah pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian hari semakin kecil akibat tiupan angin.

Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu:

  • Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin
  • Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser, dan sebagainya
  • Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.

Pengerusakan Bentuk Muka Bumi Oleh Tenaga Eksogen Berupa Pelapukan, Pengikisan (Erosi) Dan Pengendapan.

1.  PELAPUKAN

Pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa:

  1. Sinar matahari
  2. Air
  3. Gletser
  4. reaksi kimiawi
  5. kegiatan makhluk hidup (organisme)

Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:

v Pelapukan Fisis Atau Mekanik

clip_image002

Pelapukan mekanik (fisik) adalah proses pengkikisan dan penghancuran bongkahan batu jadi bongkahan yang lebih kecil,tetapi tidak mengubah unsur kimianya. Proses ini disebabkan oleh sinar matahari, perubahan suhu tiba-tiba, dan pembekuan air pada celah batu.

Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:

1. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.

Peristiwa ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau beriklim Gurun, di daerah gurun temperatur pada siang hari dapat mencapai 50 Celcius. Pada siang hari bersuhu tinggi atau panas. Batuan menjadi mengembang, pada malam hari saat udara menjadi dingin, batuan mengerut. Apabila hal itu terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak.

2. Adapun pembekuan air di dalam batuan

Jika air membeku maka volumenya akan mengembang. Pengembangan ini menimbulkan tekanan, karena tekanan ini batu-batuan menjadi rusak atau pecah pecah. Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang dengan pembekuan hebat.

3. Berubahnya air garam menjadi kristal.

Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguap dan garam akan mengkristal. Kristal garam garam ini tajam sekali dan dapat merusak batuan pegunungan di sekitarnya, terutama batuan karang di daerah pantai.

v Pelapukan organik

Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan danmanusia, binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akarakar serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang.

clip_image004

Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya.

clip_image006
Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akar- akar serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga  kandungan garam mudah diserap oleh akar.

Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan. 

v Pelapukan kimiawi

Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya berupa pengelupasan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur (Karst). Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CACO3). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst. Di Indonesia pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi. Hal ini karena di Indonasia banyak turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.

Gejala atau bentuk – bentuk alam yang terjadi di daerah karst diantaranya:

a. Dolina

Dolina adalah lubang lubang yang berbanuk corong. Dolina dapat terjadi karena erosi (pelarutan) atau karena runtuhan. Dolina terdapat hampir di semua bagian pegunungan kapur di Jawa bagian selatan, yaitu di pegunungan seribu.

clip_image008

b. Gua dan sungai di dalam Tanah

Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat celah atau retakan. Retakan akan semakin besar dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang, karena pengaruh larutan. Jika lubang-lubang itu berhubungan, akan terbentuklah sungai-sungai di dalam tanah.

clip_image010

c. Stalaktit

adalah kerucut kerucut kapur yang bergantungan pada atap gua. Terbentuk dari kapur yang tebal akibat udara masuk dalam gua. Stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur yang berdiri pada dasar gua. Contohnnya stalaktit dan stalakmit di Gua tabuhan dan gua Gong di Pacitan, jawa Timur serta Gua Jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah.

clip_image014

2.  EROSI

Erosi seperti pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan). Tapi yang membedakan erosi dengan pelapukan adalah erosi adalah pengkikisan oleh media yang bergerak, seperti air sungai, angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh jenis tenaga perombaknya yaitu : Erosi air, Erosi gelombang laut (abarasi / erosi marin ), Erosi angin (deflasi), Erosi gletser (glasial)’,Erosi Akibat gaya berat.

v Erosi Air

Erosi oleh air adalah  erosi yang di sebabkan oleh air atau air hujan.Jika tingkat curah hujan berlebihan sedemikian rupa sehingga tanah tidak dapat menyerap air hujan maka terjadilah genangan air yang mengalir kencang.Aliran air ini sering menyebabkan terjadinya erosi yang parah karena dapat mengikis lapisan permukaan tanah yang dilewatinya, terutama pada tanah yang gundul.

clip_image002[5]

Tahapan Erosi Air

Proses pengkikisan oleh air yang mengalir terjadi dalam empat tingkatan yang berbeda sesuai dengan kerusakan tanah atau batuan yang terkena erosi, sebagai berikut.

1. Erosi percik, yaitu proses pengkikisan oleh percikan air hujan yang jatuh ke bumi.

2. Erosi lembar, yaitu proses pengkikisan lapisan tanah paling atas sehingga kesuburannya berkurang. Pengkikisan lembar ditandai oleh :

  • warna air yang mengalir berwarna coklat
  • warna air yang terkikis menjadi lebih pucat
  • kesuburan tanah berkurang

3. Erosi alur, adalah lanjutan dari erosi lembar. Ciri khas erosi alur adalah adanya alur-alur pada tanah sebsgai tempat mengalirnya air.

4. Erosi parit, adalah terbentuknya parit-parit atau lembah akibat pengkikisan aliran air. Bila erosi parit terus berlanjut, maka luas lahan kritis dapat meluas, dan pada tingkat ini tanah sudah rusak.

Bentuk Permukaan Bumi Akibat Erosi

Pengkikisan oleh air dapat mengakibatkan :

  1. Tebing sungai semakin dalam
  2. Lembah semakin curam
  3. Pembentukan gua

Ø Pengikisan oleh air laut (abrasi)

Erosi oleh air laut merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan gelombang laut yang terjadi secara terus – menerus terhadap dinding pantai. Bentang alam yang diakibatkan oleh erosi air laut, antara lain cliff (tebing terjal), notch (takik), gua di pantai, wave cut platform (punggung yang terpotong gelombang), tanjung, dan teluk. Cliff terbentuk karena gelombang melemahkan batuan di pantai. Pada awalnya gelombang meretakan batuan di pantai. Akhirnya, retakan semakin membesar dan membentuk notch yang semakin dalam akan membentuk gua. Akibat diterjang gelobang secara terus menerus mengakibatkan atap gua runtuh dan membentuk cliff dan wave cut playform.

Tanjung adalah daratan yang menjorok ke laut, sedang teluk adalah laut yang menjorok ke arah daratan. Pantai memiliki jenis batuan yang berselang seling antara batuan resisten dan tidak resisten. Pada batuan yang tidak resisten akan dengan mudah tererosi, sedangkan batuan yang resisten sulit untuk tererosi. Akibatnya, pada batuan yang tidak resisten akan terbentuk teluk yang menjorok ke daratan pada batuan yang resisten terbentuk tanjung yang menjorok ke laut.

  • Akibat Abrasi biasanya terjadi di pantai, membentuk :
  1. Dinding pantai yang curam
  2. Relung ( lekukan pada dinding tebing)
  3. Gua pantai
  4. Batu layar
  5. Cliff
  6. Notch
  7. Gua di pantai

v Erosi Oleh Angin (Korasi)

clip_image004[5]

Erosi oleh angin adalah pengikisan yang disebabkan oleh angin.         Hembusan angin kencang yang terus menerus di daerah yang tandus dapat memindahkan partikel-partikel halus batuan di daerah tersebut sehingga membentuk suatu formasi, misalnya bukit-bukit pasir di gurun atau pantai.

Pengikisan oleh angin ( erosi angin biasanya terjadi di gurun ) dapat mengakibatkan :

Batu jamur

clip_image006[5]

v Erosi oleh gletser

Merupakan pengikisan yang dilakukan oleh gletser (lapisan es) di daerah pegunungan. Pengikisan ini terjadi di daerah yang memiliki empat musim. Pada saat musim semi, terjadi erosi oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Akkibatnya lereng menjadi lebih terjal. Contoh bentang alam yang terjadi akibat erosi gletser adalah pantai fyord, yaitu pantai dengan dinding yang berkelok kelok.

v Erosi Akibat Gaya Berat

Batuan atau sedimen yang bergerak terhadap kemiringannya merupakan proses erosi yang disebabkan oleh gaya berat .Erosi  ini akan berlangsung sangat cepat sehingga dapat menimbulkan  bencana longsor.

3.  SEDIMENTASI ( PENGENDAPAN )

Sedimentasi adalah peristiwa pengendapan material batuan yang telah diangkut oleh tenaga air atau angin .

Proses sedimentasi atau pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya :

v Pengendapan Air ( Akuatik)

a). Meander

Meander merupakan sungai yang berkelok – kelok yang terbentuk karena adanya pengendapan. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu.Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil.  Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute yang paling mudah dilewati. Sementara, pada bagian hulu belum terjadi pengendapan. Pada bagian tengah, yang wilayahnya mulai datar aliran air mulai lambat dan membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi sungi, baik bagian dalam maupun tepi luar. Di bagian sungai yang aliranya cepat akan terjadi pengikisan sedangkan bagian tepi sungai yang lamban alirannya akan terjadi pengendapan. Apabila hal itu berlangsung secara terus-menerus akan membentuk meander.

clip_image002[7]

Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, dimana pengikisan dan Pengendapan terjadi secara berturut turut. Proses pengendapan yang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan kelokan sungai terpotong dan terpisah dari aliran sungai, Sehingga terbentuk oxbow lake.

b). Delta

Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut maka kecepatan aliranya menjadi lambat. Akibatnya, terkadi pengendapan sedimen oleh air sungai. Pasir akan diendapkan sedangkan tanah liat dan Lumpur akan tetap terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama , akan terbentuk lapisan – lapisan sedimen. Akhirnya lapian lapisan sedimen membentuk dataran yang luas pada bagian sungai yang mendekati muaranya dan membentuk delta.

Pembetukan delta memenuhi beberapa syarat:

1. sedimen yang dibawa oleh sungai harus banyak ketika akan masuk laut atau danau.

2. arus panjang disepanjang pantai tidak terlalu kuat.

3. pantai harus dangkal. Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai Musi, Kapuas, dan Kali Brantas.

c). Dataran banjir dan tanggul alam

Apabila terjadi hujan lebat, volume air meningkat secara cepat. Akibatnya terjadi banjir dan meluapnya air hingga ke tepi sungai. Pada saat air surut,bahan bahan yang terbawa oleh air sungai akan terendapkan di tepi  sungai. Akibatnya, terbentuk suatu Dataran di tepi sungai. Timbulnya material yang tidak halus (kasar) terdapat pada tepi sungai. Akibatnya tepi sungai lebih tinggi dibandingkan dataran banjir yang terbentuk. Bentang alam itu disebut tanggul alam.

v B. Pengendapan Air Laut ( Sedimen Marine)

a)    Slip dan Tombolo

Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine.Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut, antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai.Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri dari material pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat berfariasi tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut. Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material material ke laut yang dalam. ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi material yang ada di atas permukaan laut. Akumulasi material itu disebut spit. Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang. Kadang kadang spit terbentuk melewati teluk dan membentuk penghalang pantai (barrier beach).

clip_image004[7]

Apabila di sekitar spit terdapat pulam, biasanya spit akhirnya tersambung dengan daratan, sehingga membentuk tombolo.

v C. Pengendapan Angin (Sedimen Aeolis)

Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang alam hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk pantai dapat terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir terjadi bila terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat. Angin mengangkut dan mengedapkan Pasir di suatu tempat secara bertahap sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir/sand dune.

clip_image006[7]

Sand Dune (Bukit Pasir)

v Pengendapan oleh gletser

Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. Bentang alam hasil Pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di lemah. Akibatnya, lembah yang semula berbentuk V menjadi berbentuk U.

clip_image008[5]

Dampak positif tenaga eksogen antara lain:

1. 1.Memunculkan habitat.

2. Memperluas daratan di bumi.

3. Memperdekat barang tambang ke permukaan bumi.

4. Meskipun begitu tenaga eksogen juga mempunyai dampak negatif yang bisa merugikan manusia.

Dampak negatif tenaga eksogen tersebut antara lain:

1. Kesuburan tanah bisa berkurang (dampak dari erosi).

  1. Hasil-hasil erosi yang diendapkan (sedimentasi) di muara sungai mengakibatkan  pendangkalan dasar sungai.
  2. Abrasi dapat menghilangkan garis pantai hilang dihantam

Usaha penanggulangan dampak negatif tenaga eksogen:

1. Merehabilitasi hutan yang telah rusak dan melakukan reboisasi pada lahan yang telah gundul, karena hutannya telah habis terbakar.

2. Membuat teras-teras pada lereng yang miring

3. Pengerukan di muara-muara

4. Penanaman pohon bakau

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Eksogen, ialah tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifatnya merusak atau merombak permukaan bumi yang sudah terbentuk oleh tenaga endogen. Tenaga eksogen juga mengakibatkan bentuk-bentuk muka bumi. Tenaga eksogen dapat berasal dari tenaga air, angin, dan organisme yang menyebabkan terjadinya proses pelapukan, erosi, denudasi, dan sedimentasi. Contoh seperti bukit atau tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi.

2. Saran

Seharusnya kita sebagai calon pendidik haruslah banyak mengetahui tentang tenaga eksogan, penyebaba erjadinya dan dampaknya bagi kehidupan manusia, agar sebagai mahasiswa kita mampu memberikan materi yang baik terhadap anak didik kita nantinya.

 

Daftar Pustaka

  1. http://haristepanus.wordpress.com/2011/08/07/tenaga-eksogen-pelapukan-erosi-sedimentasi/
  2. http://geoenviron.blogspot.com/2011/12/bentang-alam-akibat-proses-pengikisan.html
  3. http://aifaamalia.blogspot.com/2013/09/makalah-tenaga-eksogen.html
  4. Diktat Bahan Kuliah Geologi Dasar ( Drs Nahor Simanugkalit )
  5. Diktat Bahan Kuliah Geomorfologi Dasar ( Drs Aldrin Siallagan )

IMG-20131116-00236

Jurusan Pendidikan Geografi Unimed

B Reguler 2012

//www.facebook.com/dahlan.purba.5?ref=tn_tnmn

Senin, 25 November 2013

FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN

· I. PENDAHULUAN
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, yang menciptakan dan menguasai seluruh alam ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan bagi Nabi Muhammad SAW, yang dijadikan pemimpin seluruh Nabi dan penerang bagi umatnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat diera globalisasi sekarang ini, secara langsung atau tidak mempengaruhi perkembangan manajemen. Manajemen sebagai suatu proses sosial, meletakkan bobotnya pada interaksi orang-orang, baik orang-orang yang berada di dalam maupun di luar lembaga-lembaga formal, atau yang berada di atas maupun di bawah posisi operasional seseorang. Selain itu juga manajemen pendidikan merupakan alternatif strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas yang ringan, karena tidak hanya berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi mencakup berbagai persoalan yang rumit dan kompleks, sehingga menuntut manajemen pendidikan yang lebih baik. Sayangnya, selama ini aspek manajemen pendidikan pada berbagai tingkat dan satuan pendidikan belum mendapat perhatian yang serius, sehingga seluruh komponen sistem pendidikan kurang berfungsi dengan baik. Lemahnya manajemen pendidikan juga memberikan dampak terhadap efisiensi internal pendidikan yang terlihat dari jumlah peserta didik yang mengulang dan putus sekolah. Dari permasalahan-permasalahan tersebut dapat dilihat bahwa belum mengenanya fungsi-fungsi dari manajemen karena kurangnya pemahaman tentang pentingnya fungsi-fungsi manajemen.
Dalam makalah ini penulis akan menguraikan apa itu manajemen dan fungsi-fungsi manajemen serta pengaplikasian dari fungsi-fungsi manajemen tersebut.

II. RUMUSAN MASALAH
A. Apa yang dimaksud manajemen pendidikan?
B. Apa yang dimaksud fungsi manajemen pendidikan dan apa sajakah fungsi-fungsi manajemen pendidikan itu?
C. Bagaimana penerapan dari manajemen dan fungsi-fungsi manajemen pendidikan?

III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Pendidikan
Sebelum berbicara apa itu manajemen pendidikan, maka kita harus terlebih dahulu mengerti apa itu manajemen secara umum. Secara etimologi manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Sedangkan secara terminologi, ada beberapa definisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain:
1. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Hasibuan)
2. Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaat sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya (GR Terry)
3. Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manager mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas rangg lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian. (Harold Koontz dan Cyril O’Donnel)
4. Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengorganisasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehinggga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien. (Andrew F. Sikula) [1]
Tidak hanya dari pendapat-pendapat tersebut yang mengemukakan pengertian manajemen, Ramayulis menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Al Qur’an seperti firman Allah SWT :
يُدَبِّرُ اْلأَمْرَ مِنَ السَّمَآءِ إِلَى اْلأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةِ مِّمَّا تَعُدُّونَ
Artinya : Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu (Al Sajdah : 05).
Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah diketahui bahwa Allah swt adalah pengatur alam (manager). Keteraturan alam raya ini merupakan bukti kebesaran Allah swt dalam mengelola alam ini. Namun, karena manusia yang diciptakan Allah SWT telah dijadaikan sebagai khalifah di bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah mengatur alam raya ini.
Menurut Robbin dan Coulter manajemen menurut istilah adalah proses mengkordinasikan aktifitas-aktifitas kerja sehingga dapat selesai secara efesien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Sedangkan Sondang P. Siagian mengartikan manajemen sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. [2]
Tidak jauh berbeda dari pengertian tersebut dalam buku yang berbeda dijelaskan bahwa manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien. [3]
Dalam perspektif yang lebih luas, manajemen adalah suatu proses pengaturan, dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi melalui kerjasama para anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam perspektif ini ada sejumlah unsur pokok yang membentuk kegiatan manajemen, yaitu : unsure manusia (men), barang-barang (materials), mesin (machines) metode (methods), uang (money) dan pasar (market). Keenam unsur ini memiliki fungsi masing-masing dan saling berinteraksi dalam mencapai tujuan organisasi terutama proses pencapain tujuan secara efektif dan efisien. [4]
Sedangkan pengertian dari manajemen pendidikan itu sendiri merupakan gabungan dari dua kata yaitu “manajemen” dan “pendidikan”. Secara sederhana manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai manajemen yang dipraktikan dalam dunia pendidikan dengan spesifikasi dan ciri-ciri khas yang ada dalam penddikan.
Manajemen pendidikan pada dasarnya adalah alat-alat yang diperlukan dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Unsur manajemen dalam pendidikan merupak penerapan prinsip-prinsip manajemen dalam bidang pendidikan, bahwa manajemen pendidikan merupakan rangkaian proses yang terdiri dari, perencanaan, pengoordinasian, penggerakan, dan pengawasan yang dikaitkan dengan bidang pendidikan.
Dalam hal ini para ahli juga telah mengemukakan pendapat tentang pengertian manajemen yaitu:
1. G.Z. Roring sebagaimana dikutip Ngalim Purwanto mengungkapkan beberapa pengertian manajemen pendidikan diantaranya, yaitu manajemen pendidikan merupakan cara bekerja dengan orang-orang di dalam rangka usaha mencapai tujuan pendidikan yang efektif, yang berarti mendatangkan hasil yang baik, tepat dan benar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
2. Husaini usman mendefinisikan manajemen pendidikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Secara lebih singkat manajemen pendidikan diartikan sebagai seni dalam mengelola sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
3. Hadari Nawawi mengemukakan pendapat bahwa manajemen pendidikan adalah ilmu terapan dalam bidang pendidikan yang merupakan rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselengggarakan dilingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal.
4. Djam’an Satori memberikan pengertian manajemen pendidikan sebagai keseluruhan proses kerja sama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materi yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. [5]
Beberapa pengertian tersebut memberikan gambaran bahwa manajemen pendidikan merupakan keseluruhan proses semua sumberdaya yang ada yang dikelola untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif, efisien dan produktif.

B. Pengertian Fungsi dan Macam Fungsi Manajemen
Berbicara tentang manajemen, dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, manajemen harus difungsikan sepenuhnya pada setiap organisasi, baik organisasi, industry, perbankan, maupun pendidikan, tidaklah terlepas dari fungsi manajemen secara umum, Fungsi manajemen merupakan elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan yang efektif dan efisien.
Para tokoh manajemen berbeda pendapat dalam menentukan fungsi-fungsi manajemen, selain itu istilah yang digunakan juga berbeda-beda. Perbedaan tersebut kiranya disebabkan oleh latar belakang kehidupan, kondisi lembaga atau organisasi dimana para tokoh bekerja, filsafat hidup dan pesatnya dinamika kehidupan yang mengiringnya, seperti cepatnya kemajuan informasi, teknologi, dan media.
Berikut ini akan dikemukakan perbedaan-perbedaan fungsi-fungsi manajemen dari para ahli manajemen yaitu:
1. Henry Fayol : Planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian)
commanding (pemberian perintah), Controling
(pengendalian).
2. L. Gulick : Perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kerja,
pengarahan, pengkoordinasian, penyusunan laporan
pengendalian.
3. G.R. Terry : Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan/penggerak
pengendalian.
4. Ernest Dale : Perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kerja,
pengarahan, inovasi, penyajian laporan, pengendalian.
5. Koonts dan O’Donnel : Perencanaan, pengorganisasian, penyusunan pekerja,
pengarahan, pengendalian.
6. Oey Liang Lee : Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengendalian.
7. William Newman : Perencanaan, pengorganisasian, perakitan
sumber-sumber, pengarahan, pengendalian.
8. James Stoner : Perencanan, pengorganisasian, memimpin,
pengendalian.
9. Louis A. Allen : Perencanaan, penyusunan kerja, memimpin,
Pengendalian. [6]
10. S. P. Siagian : Perencanaan, pengorganisasian, motivasi, pengendalian.
11. Willim Sriegel : Perencanaan, pengorganisasian, pengendalian.
12. Lyndal Urwick : Forecasting, perencanaan, pengorganisasian, pemberian
perintah, pengkoordinasian, pengendalian.
13. Winasdi : Perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
Pengkoordinasian, memimpin, pengendalian. [7]
Dari fungsi-fungsi manajemen yang dirumuskan oleh para tokoh manajemen tersebut diatas terdapat persamaan dan perbedaannya. Persamaan fungsi manajemen terlihat pada beberapa fungsi, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian. Sedangkan perbedaannya terletak pada pilihan kata atau istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu fungsi manajemen. Istilah yang digunakan untuk menyebutkan pelaksanaan (actuating) bervariasi yaitu: pemberian perintah, pengkoordinasian, penyusunan kerja, pengarahan, penyusunan laporan, pelaksanaan, inovasi, perakitan sumber-sumber, memimpin.
Ada juga pendapat yang mengemukakan berbagai fungsi manajemen. Pendapat dari Robbin dan Coulter yang mengatakan bahwa fungsi dasar manajemen yang paling penting adalah merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan tidak berbeda jauh dengan pendapat tersebut Mahdi Bin Ibrahim juga mengemukakan pendapatnya bahwa fungsi manajemen antara lain, Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
Dalam buku lain juga menyebutkan fungsi-fungsi manajemen diantaranya yaitu, perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penataan staff (staffing), memimpin (leading), memberikan motivasi (motivating), memberikan pengarahan (actuating), memfasilatasi (fasilitating), memberdayakan staff (empowering), dan pengawasan (controlling).[8]
Berikut ini penjabaran dari fungsi-fungsi manajemen dari beberapa ahli.
Fungsi perencanaan (planning) antara lain menentukan tujuan atau kerangka tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Penetapan tujuan ini dengan mengacu pada visi dan misi yang telah ditentukan sebelumnya, disamping itu juga dengan mengkaji kekuatan dan kelemahan organisasi (SWOT Analysis) menentukan keinginan dan kebutuhan (needs assesment), memperhatikan kebutuhan para pengguna (stake-holder analysis), memperhatikan issu-issu strategis (issue strategic analysis) menentukan strategi, kebijakan, taktik, dan program (planning strategic). [9]
Bahkan Allah memberikan arahan kepada setiap orang yang beriman untuk mendesain sebuah rencana apa yang akan dilakukan dikemudian hari, sebagaimana Firman-Nya dalam Al Qur’an Surat Al Hasyr : 18 yang berbunyi :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسُُ مَّاقَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيرُُ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ketika menyusun sebuah perencanaan dalam pendidikan tidaklah dilakukan hanya untuk mencapai tujuan dunia semata, tapi harus jauh lebih dari itu melampaui batas-batas target kehidupan duniawi. Arahkanlah perencanaan itu juga untuk mencapai target kebahagiaan dunia dan akhirat, sehingga kedua-duanya bisa dicapai secara seimbang.
Dalam pendapat lain perencanaan yaitu memerinci tujuan-tujuan yang akan dicapai dan memutuskan awal tindakan-tindakan yang tepat yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut, tidak jauh berbeda dari pendapat sebelumnya dalam buku Fatah Syukur, aktivitas perencanaan meliputi menganilis situasi-situasi saat ini, mengantisipasi masa depan, menentukan sasaran, menentukan jenis aktivitas yang akan dilakukan, memilih strategi-strategi, dan menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk pencapaian tujuan utama. [10]
Ada beberapa keuntungan tujuan-tujuan sebagai petunjuk bagi perencanaan, meliputi :
1. Landasan bagi perencanaan yang terpadu dan utuh
2. Premis-premis dalam mana perencanaan yang lebih khusus harus mengambil tempat
3. Landasa utama bagi penyelenggaraan control
4. Suatu landasan utama bagi motivasi manusia-suatu kesadaran untuk berkarya dalam arti tujuan dan sasaran yang telah dikenal.
5. Suuatu landasan bagi perumusan yang tepat delegasi dan desentralisasi perencanaan khusus pada tingkatan operasional yang lebih rendah, dan
6. Suatu landasan bagi koordinasi kegiatan-kegiatan diantara berbagai macam unit pekerjaan fungsional dalam organisasi.
Dari hasil perencanaan adalah akan muncul beberapa rencana, yaitu
1. Tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran
2. Rencana-rencana tetap
3. Rencana-rencana terpakai [11]
Jadi perencanaan adalah fungsi manajemen yang secara sistematik membuat keputusan-keputusan mengenai tujuan-tujuan dan aktivitas yang akan dilaksanakan oleh seseorang, suatu kelompok, unit kerja atau keseluruhan organiasi.
Fungsi pengorganisasian (organizing) bias disebut sebagai “urat nadi” bagi seluruh organisasi atau lembaga. Terry menjelaskan bahwa pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan menyusun semua sumber yang disyaratkan dalam rencana, terutama sumber daya manusia, sedemikian rupa sehingga kegiatan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. [12]
Ramayulis menyatakan bahwa pengorganisasian dalam pendidikan adalah proses penentuan struktur, aktivitas, interkasi, koordinasi, desain struktur, wewenang, tugas secara transparan, dan jelas. Dalam lembaga pendidikan baik yang bersifat individual, kelompok, maupun kelembagaan. [13]
Ada beberapa konsep dalam pengorganisasian yaitu:
1. Tanggung jawab (Responsibility)
2. Wewenang (Authority)
3. Pendelegasian (Delegation)
4. Pertanggung Jawaban (accountability)
5. Struktur organisasi[14]
Dari uraian di atas dapat difahami bahwa pengorganisasian merupakan fase kedua setelah perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Pengorganisasian terjadi karena pekerjaan yang perlu dilaksanakan itu terlalu berat untuk ditangani oleh satu orang saja. Dengan demikian diperlukan tenaga-tenaga bantuan dan terbentuklah suatu kelompok kerja yang efektif. Banyak pikiran, tangan, dan keterampilan dihimpun menjadi satu yang harus dikoordinasi bukan saja untuk menyelesaikan tugas-tugas yang bersangkutan, tetapi juga untuk menciptakan kegunaan bagi masing-masing anggota kelompok tersebut terhadap keinginan keterampilan dan pengetahuan untuk mencapai tujuan.
Fungsi pelaksanaan (actuating), adalah salah satu fungsi manajemen yang berfungsi untuk merealisasikan hasil perencanaan dan pengorganisasian. actuating adalah upaya untuk menggerakan dan mengarahkan tenaga kerja (man power) serta mendayagunakan fasilitas yang ada yang dimaksudkan untuk melaksanakan pekerjaan secara bersama.
Ada pendapat lain tentang pengertian fungsi actuating, fungsi actuating tersebut dimaksudkan sebagai fungsi pengarahan meliputi pemberian pengarahan kepada staff. Agar dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan dapat mencapai hasil yang sesuai dengan target maka sebuah program yang telah masuk dalam perencanaan hrus berjalan sesuai arah. [15]
Fungsi pelaksana/penggerak ini menempati posisi yang penting dalam merealisasikan segenap tujuan organisasi. Didalam fungsi ini mencakup fungsi kepemimpinan, fungsi motivasi, komunikasi dan bentuk-bentuk lain dalam rangka mempengaruhu seseorang untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan berfungsi sebagai pemberi arahan, komando, dan pemberi serta pengambil keputusan. Motivating berguna sebagai cara untuk menggerakan agar tujuan organisasi tercapai, atau dalam kata lain motivasi adalah dorongan untuk menjalankan program yg telah direncanakan, dan bangkit dari keterpurukan, motivasi merupakan modal dalam mencapai keberhasilan suatu program. Sedangkan komunikasi berfungsi sebagai alat untuk menjalin hubungan dalam rangka fungsi penggerakan dalam organisasi. [16]
Fungsi Facilitating meliputi pemberian fasilitas dalam arti luas yakni memberikan kesempatan kepada anak buah agar dapat berkembang ide-ide dari bawahan diakomodir dan kalau memungkinkan dikembangkan dan diberi ruang untuk dapat dilaksanakan.
Fungsi Empowering meliputi pemberdayaan sumber daya manusia yang dimiliki oleh lembaga. Potensi SDM yang ada harus selalu dioptimalkan fungsinya agar bermanfaat bagi pengembangan program organisasi. [17]
Fungsi Pengawasan (Controling) adalah proses pengamatan dan pengukuran suatu kegiatan operasional dan hasil yang dicapai dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya yang ada dalam rencana. [18]
Dalam buku yang berbeda disebutkan bahwa fungsi pengawasan meliputi penentuan standar, supervisi, dan mengukur penampilan/pelaksanaan terhadap standard dan memberikan keyakinan bahwa tujuan organisasi akan tercapai. Pengawasan yang baik memerlukan langkah-langkah pengawasan yaitu:
1) Menentukan tujuan standar kualitas pekerjaan yang diharapkan.
2) Mengukur dan menilai kegiatan-kegiatan atas dasar tujuan dan standar yang ditetapkan.
3) Memutuskan dan mengadakan tindakan perbaikan.[19]
Dalam pendapat lain juga mengatakan bahwa Pengawasan dapat diartikan sebagai upaya untuk mengamati secara sistematis dan berkesinambungan; merekam; memberi penjelasan, petunjuk, pembinaan dan meluruskan berbagai hal yang kurang tepat; serta memperbaiki kesalahan, dan merupakan kunci keberhasilan dalam keseluruhan proses manajemen. [20]
Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi pengawasan yaitu untuk mengukur tingkat efektifitas kerja personal dan tingkat efisiensi penggunaan metode dan alat tertentu dalam usaha mencapai tujuan organisasi sehingga fungsi pengawasan sesungguhnya adalah alat untuk mengukur efektifitas, efisiensi dan produktifitas dalam organisasi yang menganduk aspek pengukuran, pengamatan, pencapaian tujuan, adanya alat atau metode tertentu, dan berkaitan dengan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya.

C. Aplikasi manajemen dan Fungsi Manajemen dalam pendidikan.
Tuntutan akan lulusan lembaga pendidikan yang bermutu semakin mendesak karena semakin ketatnya persaingan dalam lapangan kerja. pendidikan dan lembaga-lembaga pendidikan mengupayakan segala cara untuk meningkatkan daya saing lulusan serta produk-produk akademik lainnya, yang antara lain dicapai melalui peningkatan mutu pendidikan. Tata Administrasi Negara ( TAN) dan Tata Laksana Pemerintahan ( TLP) dalam bidang pendidikan haruslah dapat menyesuaikan dan menjawab tantangan tersebut.
Untuk mencapai terselenggaranya pendidikan bermutu, dikenal dengan perlunya paradigma baru pendidikan yang difokuskan pada otonomi, akuntabilitas, akreditasi dan evaluasi.
Unsur-unsur paradigma baru pendidikan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut Pengertian otonomi dalam pendidikan belum sepenuhnya mendapatkan kesepakatan pengertian dan implementasinya. Tetapi paling tidak, dapat dimengerti sebagai bentuk pendelegasian kewenangan seperti dalam penerimaan dan pengelolaan peserta didik dan staf pengajar/ staf non akademik, pengembangan kurikulum dan materi ajar, serta penentuan standar akademik. Dalam penerapannya di sekolah. misalnya, paling tidak bahwa guru/pengajar semestinya diberikan hak-hak profesi yang mempunyai otoritas di kelas, dan tak sekedar sebagai bagian kepanjangan tangan birokrasi di atasnya .
Akuntabilitas diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan output dan outcome yang memuaskan pelanggan. Akuntabilitas menuntut kesepadanan antara tujuan lembaga pendidikan tersebut dengan kenyataan dalam hal norma, etika dan nilai (values) termasuk semua program dan kegiatan yang dilaksanakannya. Hal ini memerlukan transparansi (keterbukaan) dari semua fihak yang terlibat dan akuntabilitas untuk penggunaan semua sumberdayanya.
Suatu pengendalian dan akreditasi dari luar diperlukan melalui proses evaluasi tentang pengembangan mutu lembaga pendidikan tersebut. Hasil akreditasi tersebut perlu diketahui oleh masyarakat yang menunjukkan posisi lembaga pendidikan yang bersangkutan dalam menghasilkan produk atau jasa yang bermutu. Pelaksanaan akreditasi dilakukan oleh suatu badan yang berwenang.
Adapun evaluasi adalah suatu upaya sistematis untuk mengumpulkan dan memproses informasi yang menghasilkan kesimpulan tentang nilai, manfaat, serta kinerja dari lembaga pendidikan atau unit kerja yang dievaluasi, kemudian menggunakan hasil evaluasi tersebut dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan. Evaluasi bisa dilakukan secara internal atau eksternal. [21]
Selanjutnya, beberapa aplikasi fungsi manajemen umum dalam manajemen perguruan tinggi adalah sebagai berikut:
1. Perencanan
Perencanaan program kerja, termasuk perencanaan anggaran, bukan merupakan hal baru bagi perguruan tinggi, baik perencanaan lima tahunan maupun perencanaan tahunan. Namun, perencanaan perlu pula dilakukan untuk perencanaan strategis, yaitu perencanaan yang menentukan hidup mati dan berkembang tidaknya suatu universitas.
2. Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian termasuk fungsi pengisian staf yang sesuai untuk setiap tugas atau kedudukan. Pengisian staf atau karyawan perlu membedakan beberapa jenis karyawan yang bekerja di suatu universitas, yang masing-masing mempunyai tugas khas dan karakteristik sendiri-sendiri. Ada sekurang-kurangnya empat jenis kelompok karyawan yang mempunyai tugas berbeda, adalah sebagai berikut:
1) Karyawan akademik adalah para dosen dan peneliti yang bertugas mengajar dan melakukan penelitian ilmiah.
2) Karyawan Administrasi adalah karyawan yang bekerja di rektorat, keuangan, pendaftaran, personalia dan sebagainya.
3) Karyawan Penunjang Akademik adalah mereka yang bekerja sebagai ahli atau karyawan di perpustakaan, laboratorium, bengkel latihan dan sejenisnya.
4) Karyawan penunjang lain adalah karyawan lain seperti sopir, tukang kebun, petugas kebersihan gedung, petugas pemeliharaan dan sebagainya.
Fungsi tugas pengorganisasian dan staf termasuk perencanaan, rekrutmen, seleksi, pelatihan, pengembangan karir, pembuatan rincian tugas (job description) dan kebutuhan tugas (job requirement), penetapan otorisasi, menentukan organigram, menentukan hubungan lini dan hubungan staf, menentukan rentang kendali (span of control), membuat penilaian tugas dan jenjang tugas (job evaluation dan job establishment), merencanakan kaderisasi dan sebagainya.
3. Penggerakan
Fungsi penggerakan berada pada semua tingkat, lokasi, dan bagian perguruan tinggi. Kemudian, fungsi penggerakan meliputi memberikan motivasi, memimpin, menggerakkan, mengevaluasi kinerja individu, memberikan imbal jasa, mengembangkan para manajer dan sebagainya. Fungsi penggerakan kadang-kadang diganti dengan istilah lain, misalnya fungsi kepemimpinan (leading). [22]

IV. KESIMPULAN
Secara etimologi manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Secara terminology dari pra ahli yang salah satunya disebutkan oleh Terry bahwa manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaat sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya, sedangkan manajemen pendidikan itu sendiri menurutDjam’an Satori memberikan pengertian manajemen pendidikan sebagai keseluruhan proses kerja sama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materi yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Ada banyak pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen diantaranya yaitu, perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penataan staff (staffing), memimpin (leading), memberikan motivasi (motivating), memberikan pengarahan (actuating), memfasilatasi (fasilitating), memberdayakan staff (empowering), dan pengawasan (controlling).

V. PENUTUP
Demikianlah makalah ini penulis buat, penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna, kritik dan saran yang membangun penulisan makalah selanjutnya untuk jauh lebih baik sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Dan pada akhirnya penulis mengucapakan terima kasih untuk dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pendidikan Dr. H. Fatah Syukur NC, M.Ag yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menguraikan materi ini.

http://wwwnengelis.blogspot.com/2012/03/fungsi-manajemen-pendidikan.htm
DAFTAR PUSTAKA
Bateman, Thomas S. dan Scott A. Snell, Manajemen Kepemimpinan dan Kolaborasi dalam Dunia yang Kompetitif, (Jakarta: Salemba Empat, 2009)
Danim, Sudarwan dan Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional Kekepalasekolahan
Hidayat, Ara dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung: Pustaka Educa, 2010)
Manullang,M., Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990)
Syafaruddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Ciputat Press, 2005)
Syukur NC, Fatah, Manajemen Pendidikan, (Semarang:PT.Pustaka Rizki Putra,2011)
http://makalah-ibnu.blogspot.com/2010/01/fungsi-dan-prinsip-manajemen-pendidikan.html
http://stitattaqwa.blogspot.com/2011/12/pengertian-dan-fungsi-fungsi-manajemen.html
http://www.kosmaext2010.com/makalah-manajemen-pengertian-bagian-dan-fungsi-manajemen.php
http://alumnifatek.forumotion.com/t586-penerapan-manajemen-perguruan-tinggi-modern

Bidang Tugas Manajemen Pendidikan
“...agar lembaga-lembaga pendidikan kokoh dalam pengembangannya tidak lagi serba sentralistis, maka kita beri mandat pada lembaga-lembaga pendidikan formal dengan istilah ‘manajemen berbasis sekolah’. Artinya lembaga-lembaga pendidikan ini lebih diberi kekuatan secara otonom dalam mengelola dan mengembangkan misi-misi maupun proses menuju kualitasnya.”
Dikutip dari wawancara Prof. Drs. Malik Fadjar dengan republika, 3 maret 2002
(Prof. Dr. A. Malik Fadjar, Menteri Pendidikan Nasional)

Dalam manajemen berbasis sekolah terdapat beberapa bidang tugas yaitu :
1. Pengelolaan Kurikulum
2. Pengelolaan Peserta Didik
3. Pengelolaan Personalia Pendidikan
4. Pengelolaan Perlengkapan Pendidikan
5. Pengelolaan Keuangan Pendidikan
6. Pengelolaan Layanan Khusus
7. Pengelolaan Ketatausahaan (kantor)
8. Pengelolaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Daftar Pustaka :
Soetjipto, Drs. Raflis Kosasi, M. Sc. 2000. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta
Tim Pengampu. 2011. Profesi Kependidikan. Medan : UNIMED

nenGelis

wwwnengelis.blogspot.com

· clip_image001

19:05

Astika Andriani Nst

HAKEKAT MANAJEMEN PENDIDIKAN DISEKOLAH

KONSEP DASAR ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Pengertian Administrasi
Dalam arti luas administrasi diartikan sebagai proses meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi.
Dalam arti sempit, administrasi disebut juga sebagai administrasi sekolah atau ketatausahaan sekolah. Petugasnya disebut sebagai tenaga administrasi sekolah. Administrasi sekolah meliputi 12 hal, yaitu 1) administrasi persuratan dan kearsipan (kesekretariatan), 2) administrasi pendidik dan tenaga kependidikan, 3) administrasi keuangan (termasuk RAPBS dan perpajakan) dan standarnya, 4) administrasi isi dan standarnya, 5) administrasi proses dan standarnya, 6) administrasi kesiswaan, 7) standar kompetensi lulusan, 8. administrasi sarana dan prasarana dan standarnya, 9) administrasi kehumasan dan kerja sama, 10) administrasi standar pengelolaan (termasuk implementasi manajemen berbasis sekolah) dan standarnya, 11) administrasi standar penilaian pendidikan, 12) administrasi unit produksi sekolah (untuk SMK Dan MAK)

B. Pengertian Manajemen
Dari segi bahasa management berasal dari kata manage (to manage) yang berarti “to conduct or to carry on, to direct” (Webster Super New School and Office Dictionary), dalam Kamus Inggeris Indonesia kata Manage diartikan “Mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola”(John M. Echols, Hasan Shadily, Kamus Inggeris Indonesia) , sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Manajemen diartikan sebagai “Prose penggunaan sumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran”(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Adapun dari segi Istilah telah banyak para ahli telah memberikan pengertian manajemen, dengan formulasi yang berbeda-beda, berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian manajemen guna memperoleh pemahaman yang lebih jelas.
Prajudi Atmosudirdjo,(1982 : 124), Manajemen itu adalah pengendalian dan pemanfaatan daripada semua faktor dan sumberdaya, yang menurut suatu perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja yang tertentu
George R. Terry, (1986:4), Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindsakan-tindakan : Perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan poengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia serta sumber-sumber lain
Sondang P. Siagian (1997 : 5)Manajemen dapat didefinisikan sebagai ‘kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain’. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan alat pelaksana utama administrasi.
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas nampak jelas bahwa perbedaan formulasi hanya dikarenakan titik tekan yang berbeda namun prinsip dasarnya sama, yakni bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan adalah dalam rangka mencapai suatu tujuan dengan memanfaatkan seluruh sumberdaya yang ada, sementara itu definisi nomor empat yang dikemukakan oleh G.R Terrymenambahkan dengan proses kegiatannya, sedangkan definisi nomor lima dari Sondang P Siagianmenambah penegasan tentang posisi manajemen hubungannya dengan administrasi. Terlepas dari perbedaan tersebut, terdapat beberapa prinsip yang nampaknya menjadi benang merah tentang pengertian manajemen yakni :
1. Manajemen merupakan suatu kegiatan
2. Manajemen menggunakan atau memanfaatkan pihak-pihak lain
3. Kegiatan manajemen diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
Manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah/madrasah yang meliputi: perencanaan program sekolah/madrasah, pelaksanaan program sekolah/madrasah, kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, pengawas/evaluasi dan sistem informasi sekolah/madrasah.
Setelah melihat pengertian manajemen, maka nampak jelas bahwa setiap organisasi termasuk organisasi pendidikan seperti Sekolah akan sangat memerlukan manajemen untuk mengatur/mengelola kerjasama yang terjadi agar dapat berjalan dengan baik dalam pencapaian tujuan, untuk itu pengelolaannya mesti berjalan secara sistematis melalui tahapan-tahapan dengan diawali oleh suatu rencana sampai tahapan berikutnya dengan menunjukan suatu keterpaduan dalam prosesnya, dengan mengingat hal itu, maka makna pentingnya manajemen semakin jelas bagi kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan.

C. Perbedaan Administrasi dengan Manajemen
Sebagian ahli berpendapat bahwa administrasi sama artinya dengan manajemen seperti yang dinyatakan oleh Sutisna (1987) bahwa dalam pemakaiannya secara umum administrasi diartikan sama dengan manajemen, dan administrator sama dengan manajer.
Namun sebagian ahli lain berpendapat bahwa administrasi berbeda dengan manajemen seperti yang dikemukakan Sutisna (1987) bahwa di bidang pendidikan, pemerintahan, rumah sakit, dan kemiliteran, orang umumnya memakai istilah administrasi. Sedangkan di bidang industri dan perusahaan digunakan istilah manajemen dan manajer. Jadi administrasi lebih cocok digunakan untuk lembaga-lembaga pemerintah yang bersifat lebih mengutamakan kepentingan sosial sehingga pelaksananya disebut administrator. Sedangkan manajemen lebih cocok untuk lembaga-lembaga swasta yang bersifat lebih mengutamakan kepentingan komersial sehingga pemimpinnya disebut manajer.

D. Defenisi Pendidikan
Defenisi pendidikan sejauh ini belum ada keseragaman formulasi yang dapai dipakai sebagai pegangan karena masing-masing ahli mengemukakan defenisi yang agak berbeda satu dengan yang lainnya, tergantung dari konsepsi pendekatannya masing-masing.
Namun ditinjau dari sudut hukum, defenisi pendidikan berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Pasal 1 ayat (1) yaitu : ”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

E. Defenisi Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan dapat didefenisikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Manajemen pendidikan dapat pula didefenisikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efesien. Adapun sumber daya pendidikan adalah sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi 12 hal sebagai mana yang disebut di atas.
Manajemen pendidikan dapat pula diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif, efisien mandiri, dan akuntabel.
Biro Perencanaan Depdikbud, (1993:4) , Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagi proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan…
Soebagio Atmodiwirio. (2000:23), Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama
Engkoswara (2001:2), Manajemen pendidikan ialah proses perencanaan, peng-organisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri, serta bertanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan

F. Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien…
Djam’an Satori, (1980: 4)

F. Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan
Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan antara lain:
1) Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna (Pakemb)
2) Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
3) Terpenuhinya salah satu dari 5 kompetensi tenaga kependidikan (tertunjangnya kompetensi manajerial tenaga kependidikan sebagai manajer)
4) Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efesien
5) Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen pendidikan)
6) Teratasinya masalah mutu pendidikan, karena 80% masalah mutu disebabkan oleh manajemennya
7) Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel
Meningkatkan citra positif pendidikan

G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang intinya adalah mempelajari tentang perilaku manusia dalam kegiatannya sebagai subjek dan objek. Secara filosofis, perilaku manusia terbentuk oleh interaksi antarmanusia, iklim organisasi (konteks organisasi) dan sistem yang dianut. Ketiga interaksi tersebut, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama saling berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya. Dengan demikian dapat disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manajemen pendidikan adalah:
1) interaksi antarmanusia
2) iklim organisasi
3) sistem pendidikan yang dianut (sisdiknas)
4) lingkungan eksternal

DIPOSKAN OLEH JUST DI 21.51
LABEL: PROFESI KEPENDIDIKAN
0 KOMENTAR:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
POSKAN KOMENTAR
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
rachmafriendlich
Enjoy In My Blog
KAMIS, 26 APRIL 2012
Hakekat Manajemen Pendidikan disekolah
Diposkan oleh just di 21.51

HAKEKAT MANAJEMEN PENDIDIKAN DISEKOLAH

KONSEP DASAR ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Pengertian Administrasi
Dalam arti luas administrasi diartikan sebagai proses meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi.
Dalam arti sempit, administrasi disebut juga sebagai administrasi sekolah atau ketatausahaan sekolah. Petugasnya disebut sebagai tenaga administrasi sekolah. Administrasi sekolah meliputi 12 hal, yaitu 1) administrasi persuratan dan kearsipan (kesekretariatan), 2) administrasi pendidik dan tenaga kependidikan, 3) administrasi keuangan (termasuk RAPBS dan perpajakan) dan standarnya, 4) administrasi isi dan standarnya, 5) administrasi proses dan standarnya, 6) administrasi kesiswaan, 7) standar kompetensi lulusan, 8. administrasi sarana dan prasarana dan standarnya, 9) administrasi kehumasan dan kerja sama, 10) administrasi standar pengelolaan (termasuk implementasi manajemen berbasis sekolah) dan standarnya, 11) administrasi standar penilaian pendidikan, 12) administrasi unit produksi sekolah (untuk SMK Dan MAK)

B. Pengertian Manajemen
Dari segi bahasa management berasal dari kata manage (to manage) yang berarti “to conduct or to carry on, to direct” (Webster Super New School and Office Dictionary), dalam Kamus Inggeris Indonesia kata Manage diartikan “Mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola”(John M. Echols, Hasan Shadily, Kamus Inggeris Indonesia) , sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Manajemen diartikan sebagai “Prose penggunaan sumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran”(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Adapun dari segi Istilah telah banyak para ahli telah memberikan pengertian manajemen, dengan formulasi yang berbeda-beda, berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian manajemen guna memperoleh pemahaman yang lebih jelas.
Prajudi Atmosudirdjo,(1982 : 124), Manajemen itu adalah pengendalian dan pemanfaatan daripada semua faktor dan sumberdaya, yang menurut suatu perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja yang tertentu
George R. Terry, (1986:4), Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindsakan-tindakan : Perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan poengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia serta sumber-sumber lain
Sondang P. Siagian (1997 : 5)Manajemen dapat didefinisikan sebagai ‘kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain’. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan alat pelaksana utama administrasi.
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas nampak jelas bahwa perbedaan formulasi hanya dikarenakan titik tekan yang berbeda namun prinsip dasarnya sama, yakni bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan adalah dalam rangka mencapai suatu tujuan dengan memanfaatkan seluruh sumberdaya yang ada, sementara itu definisi nomor empat yang dikemukakan oleh G.R Terrymenambahkan dengan proses kegiatannya, sedangkan definisi nomor lima dari Sondang P Siagianmenambah penegasan tentang posisi manajemen hubungannya dengan administrasi. Terlepas dari perbedaan tersebut, terdapat beberapa prinsip yang nampaknya menjadi benang merah tentang pengertian manajemen yakni :
1. Manajemen merupakan suatu kegiatan
2. Manajemen menggunakan atau memanfaatkan pihak-pihak lain
3. Kegiatan manajemen diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
Manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah/madrasah yang meliputi: perencanaan program sekolah/madrasah, pelaksanaan program sekolah/madrasah, kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, pengawas/evaluasi dan sistem informasi sekolah/madrasah.
Setelah melihat pengertian manajemen, maka nampak jelas bahwa setiap organisasi termasuk organisasi pendidikan seperti Sekolah akan sangat memerlukan manajemen untuk mengatur/mengelola kerjasama yang terjadi agar dapat berjalan dengan baik dalam pencapaian tujuan, untuk itu pengelolaannya mesti berjalan secara sistematis melalui tahapan-tahapan dengan diawali oleh suatu rencana sampai tahapan berikutnya dengan menunjukan suatu keterpaduan dalam prosesnya, dengan mengingat hal itu, maka makna pentingnya manajemen semakin jelas bagi kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan.

C. Perbedaan Administrasi dengan Manajemen
Sebagian ahli berpendapat bahwa administrasi sama artinya dengan manajemen seperti yang dinyatakan oleh Sutisna (1987) bahwa dalam pemakaiannya secara umum administrasi diartikan sama dengan manajemen, dan administrator sama dengan manajer.
Namun sebagian ahli lain berpendapat bahwa administrasi berbeda dengan manajemen seperti yang dikemukakan Sutisna (1987) bahwa di bidang pendidikan, pemerintahan, rumah sakit, dan kemiliteran, orang umumnya memakai istilah administrasi. Sedangkan di bidang industri dan perusahaan digunakan istilah manajemen dan manajer. Jadi administrasi lebih cocok digunakan untuk lembaga-lembaga pemerintah yang bersifat lebih mengutamakan kepentingan sosial sehingga pelaksananya disebut administrator. Sedangkan manajemen lebih cocok untuk lembaga-lembaga swasta yang bersifat lebih mengutamakan kepentingan komersial sehingga pemimpinnya disebut manajer.

D. Defenisi Pendidikan
Defenisi pendidikan sejauh ini belum ada keseragaman formulasi yang dapai dipakai sebagai pegangan karena masing-masing ahli mengemukakan defenisi yang agak berbeda satu dengan yang lainnya, tergantung dari konsepsi pendekatannya masing-masing.
Namun ditinjau dari sudut hukum, defenisi pendidikan berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Pasal 1 ayat (1) yaitu : ”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

E. Defenisi Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan dapat didefenisikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Manajemen pendidikan dapat pula didefenisikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efesien. Adapun sumber daya pendidikan adalah sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi 12 hal sebagai mana yang disebut di atas.
Manajemen pendidikan dapat pula diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif, efisien mandiri, dan akuntabel.
Biro Perencanaan Depdikbud, (1993:4) , Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagi proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan…
Soebagio Atmodiwirio. (2000:23), Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama
Engkoswara (2001:2), Manajemen pendidikan ialah proses perencanaan, peng-organisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri, serta bertanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan

F. Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien…
Djam’an Satori, (1980: 4)

F. Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan
Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan antara lain:
1) Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna (Pakemb)
2) Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
3) Terpenuhinya salah satu dari 5 kompetensi tenaga kependidikan (tertunjangnya kompetensi manajerial tenaga kependidikan sebagai manajer)
4) Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efesien
5) Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen pendidikan)
6) Teratasinya masalah mutu pendidikan, karena 80% masalah mutu disebabkan oleh manajemennya
7) Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel
Meningkatkan citra positif pendidikan

G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang intinya adalah mempelajari tentang perilaku manusia dalam kegiatannya sebagai subjek dan objek. Secara filosofis, perilaku manusia terbentuk oleh interaksi antarmanusia, iklim organisasi (konteks organisasi) dan sistem yang dianut. Ketiga interaksi tersebut, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama saling berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya. Dengan demikian dapat disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manajemen pendidikan adalah:
1) interaksi antarmanusia
2) iklim organisasi
3) sistem pendidikan yang dianut (sisdiknas)
4) lingkungan eksternal

Top of Form

Tambahkan File

Bottom of Form

Jumat, 22 November 2013

GEOGRAFI TRANSPORT

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara berkembang terus mencoba untuk meningkatkan kualitas sumber daya yang ada. Seiring berjalannya waktu peningkatan kualitas mendorong semakin meningkatnya mobilitas manusia. Pergerakkan manusia dari satu tempat ke tempat lainmemerlukan alat transportasi. Dapat dijumpai bahwa saat ini hampir setiap orang memiliki kendaraan pribadi. Transportasi menjadi kebutuhan setiap orang yang memiliki mobilitas tinggi apalagi di negara-negara maju. Transportasi merupakan usaha memindahkan, mengangkut, menggerakkan, atau mengalihkan suatu pemindahan pergerakan barang dari tempat asal ketempat tujuan (Abbas : 1993). Transportasi memang menjadi kebutuhan yang paling penting saat ini namun penggunaan transportasi yang berlebihan dapat menyebabkan kemacetan. Setiap orang ingin bergerak dengan cepat sehingga mereka lebih menyukai menggunakan kendaraan pribadi. Akibatnya jalan yang dilalui tidak muat untuk dilalui kendaraan yang begitu banyak. Hal ini tidak menyelesaikan masalah setiap orang yang sebenarnya ingin lebih mudah dan cepat sampai tujuan tetapi malah menyebabkan kemacetan.

1.2    Rumusan Masalah

Kemacetan merupakan kondisi yang sering kali terjadi di kota-kota besar dimana jumlah penduduknya banyak/padat. Hal ini disebabkan karena sebagian besar orang lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi daripada transportasi masa. Selain itu juga karena kapasitas prasarana lalu lintas yang tidak mencukupi. Dalam makalah ini akan dibahas tentang permasalahan kemacetan serta pemecahan masalah dari masalah kemacetan itu sendiri.

1.3    Maksud dan Tujuan

Makalah ini dibuat untuk menjelaskan permasalahan kemacetan yang sering terjadi dan dampak negatif yang ditimbulkan serta solusi untuk mengatasi kemacetan. Diharapkan nantinya dapat memberikan langkah-langkah pemecahan dari masalah kemacetan yang sering terjadi untuk kenyamanan semua pengguna jalan.

BAB II

PEMBAHASAN

Dalam bagian pembahasan ini akan dibahas mengenai sebab-sebab terjadinya kemacetan transportasi lalu lintas yang ada diwilayah Kota medan khususnya yang terdapat di jalan Dr.Mansyur. Wilayah perkotaan sering kali terjadi kemacetan lalu lintas, sehingga perlu diketahui penyebabnya mengapa hal itu bisa terjadi. Selain itu, menyelidiki tentang bagaimana cara untuk mengatasi kemacetan transportasi lalu lintas juga perlu dilakukan untuk menemukan solusi atas kemacetan transportasi lalu lintas yang terjadi di wilayah perkotaan. 

1 Masalah Kemacetan Lalu Lintas

Masalah kemacetan lalu lintas memang sudah menjadi masalah yang sering terjadi di wilayah perkotaan. Bahkan ini sudah menjadi problem yang serius diwilayah perkotaan. Karena kemacetan selalu memberikan kerugian yang cukup signifikan bagi negara. Masalah kemacetan lalu lintas selalu menyulitkan pemerintah dalam melakukan penanganan. Segala kebijakan pemerintah telah dilakukan namun pada kenyataanya kemacetan belum bisa ditanggulangi. Hal ini dikarenakan kesadaran bagi para pengendara kendaraandan pedagang kaki lima yang masih belum sadar dalam menggunakan jalan sebagai sarana transportasi. Selain itu, penyediaan transportasi umum yang seharusnya menjadi transportasi yang dapat mengurangi jumlah kemacetan lalu lintas transportasi di jalan raya juga sangat diperlukan. Namun lagi-lagi karena sarana transportasi umum yang masih jauh dari memadai membuat para pengguna kendaraan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Tentu ini jelas akan membuat jalan akan lebih macet lagi.

2. Sebab-Sebab Terjadinya Kemacetan Lalu Lintas

Kemacetan transportasi lalu lintas merupakan suatu masalah yang sering terjadi di wilayah perkotaan. Banyak faktor yang menjadi penyebab mengapa kemacetan transportasi lalu lintas itu bisa terjadi. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kemacetan lalu lintas itu antara lain:

1.      Adanya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan. Hal ini sering kali menjadi masalah yang ada di wilayah perkotaan khusunya pada lingkungan kampus seperti USU. Kemacetan lalu lintas terjadi karena di kota sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat. Sehingga tidak heran bila kapasitas jalan yang ada di kota tidak bisa menampung semua kendaraan yang ada. Sehingga kemacetan pun tak bisa dihindari.

2.      Adanya pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan raya tepatnya dijalan pintu gerbang USU. Salah satu faktor yang menjadi penyebab dari kemacetan transporasi lalu lintas adalah adanya pedagang kaki lima yang berjualan dipinggir jalan raya. Biasanya mereka mengambil trotoar sebagai tempat untuk berjualan. Selain sudah menyebabkan kemacetan lalu lintas, pedagang kaki lima ini juga telah mengambil hak pejalan kaki mahasiswa (pengguna jalan). Sehingga pejalan kaki tidak lagi bisa melewati trotoar, melainkan berjalan melewati jalan raya. Hal itu tentu membahayakan keselamatan para pejalan kaki . Mengapa dengan adanya pedagang kaki lima bisa menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas. Hal itu bisa terjadi karena banyak dari pengguna jalan raya yang berhenti dipinggir jalan untuk membeli barang kepada pedagang kaki lima. Selain itu pengguna jalan yang membeli barang di pedagang kaki lima biasanya memakirkan kendaraannya di pinggir jalan raya sehingga itu bisa menyebabkan kemacetan lalu lintas.

3. Adanya kendaraan angkutan umum yang sembarangan memberhentikan penumpang jalan. Hal ini sudah tentu seringkali menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas. Di wilayah kampus ini biasanya seringkali ditemui kendaraan yang memberhentikan penumpang secara sembarangan. Hal tersebut bisa terjadi karena minimnya tempat untuk parkir bagi kendaraan yang ada di wilayah perkotaan. Angkutan yang sembarangan memberhentikan penumpang di jalan sudah tentu akan memakan sebagian dari badan jalan yang mana itu akan memicu terjadi kemacetan transportasi lalu lintas.

4. Beralihnya masyarakat dari menggunakan transportasi umum ke transportasi pribadi. Adanya peralihan masyarakat dari menggunakan transportasi umum ke transportasi pribadi telah memberikan permasalahan baru bagi dunia lalu lintas. Ada banyak faktor yang menyebabkan masyarakat lebih memilih menggunakan trasportasi pribadi. Diantaranya adalah karena menggunakan kendaraan pribadi dirasa lebih cepat dan murah. Kendaraan pribadi juga lebih mudah untuk menjangkau daerah tujuan. Namun demikian, ketika semua orang berusaha untuk beralih menggunakan transportasi pribadi. Tidak salah jika jalan-jalan yang ada saat ini menjadi padat dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan pribadi.

Banyak faktor lain selain keempat faktor (komponen) di atas yang dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas di jalan Dr.Mansyur, misalnya: penerapan yang keliru terhadap kebijakan dan undang-undang lalu lintas angkutan jalan.

3. Dampak Negatif Kemacetan lalu lintas di  Lingkungan Kampus USU (jl.Dr Mansyur)

Salah satu masalah yang ada di jalan yaitu masalah kemacetan lalu lintas. Masalah kemacetan lalu lintas ini telah banyak memberikan kerugian bagi berjalannya roda ekonomi Kota Medan. Tak jarang masalah-masalah kemacetan ini selalu menjadi masalah yang menyulitkan pemerintah dalam suatu negara untuk membuat kebijakan mengenai lalu lintas.

Ada beberapa macam dampak atau akibat yang ditimbulkan dari kemacetan transportasi lalu lintas, diantaranya yaitu :

1. Pemborosan bahan bakar kendaraan. Hal demikian dapat terjadi karena kendaraan yang berjalan pelan akan menyita banyak waktu dan energi.

2. Jalanan yang macet juga mudah menimbulkan polusi udara, karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal.

3. Akan mengganggu aktivitas ekonomi, misalnya aktivitas pengiriman barang.

4. Mengganggu aktivitas perkuliahan kampus (mahasiswa akan terlambat)

5. Menggangu kendaraan Darurat yang lewat. Seperti : Ambulance dan Pemadam Kebakaran pada saat waktu yang genting.

Masih ada banyak kerugian yang ditimbulkan dengan adanya kemacetan transportasi lalu lintas pada jalan ini. Bahkan, ekonomi suatu daerah Kota Medan bisa menjadi lumpuh gara-gara masalah kemacetan lalu lintas ini.

4 Upaya Menanggulangi Kemacetan Transportasi Lalu Lintas

Sebenarnya ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemacetan lalu lintas. Diantaranya adalah pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Namun kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah sering kali diabaikan oleh para penggunan jalan raya. Segala upaya yang dilakukan sebenarnya untuk mengurangi volume kendaraan yang ada dijalan raya. Namun apa daya karena jumlah kendaraan yang tiap hari tidak semakin berkurang membuat masalah kemacetan lalu lintas semakin sulit untuk diatasi.

Berikut beberapa solusi yang dapat digunakan untuk menanggulangi masalah kemacetan lalu lintas:

1. Penyediaan sarana transortasi umum yang layak. Hal ini dilakukan untuk menarik para penggunan jalan raya agar beralih dari kendaraan pribadi kekendaraan umum.

2. Penggunaan larangan memberhentikan penumpang di tengah jalan.

3. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi.

Hal ini menjadi perlu dilakukan karena penyebab kemacetan adalah adanya banyak kendaraan pribadi yang menumpuk di jalanan. Hal ini dikarenakan mudahnya orang memperoleh kendaraan pribadi. Jika pemilikan kendaraan pribadi ini dapat dilakukan, maka ini akan dapat menekan angka kemacetan transportasi lalu lintas di jalan raya.

4. Larangan tegas bagi pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan dan parkir liar agar tidak berjualan di pinggir jalan yang sering kali menghambat laju kendaraan.

5. Memperbanyak armada kendaraan massal yang memadai seperti bus maka angkutan kecil tidak akan membuat kemacetan. Misalnya saja busway seperti yang ada di Jakarta. Atau mungkin juga kereta bawah tanah. Hal ini perlu dilakukan agar pengguna jalan raya mau menggunakan sarana transportasi umum.

6. Dengan mengurangi konflik di persimpangan dengan membatasi arus belok kanan.

7.  Pembatasan kendaraan pribadi, Kebijakan ini memang tidak populer, namun jika kemacetan semakin parah maka harus dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih ekstrim sebagai berikut:

Ø  Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu yang akan dibatasi lalu lintasnya.

Ø  Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya kepemilikan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi.

Ø  Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan lingkungan kampus

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kemacetan tidak hanya merugikan masyarakat tetapi dampak yang diakibatkan oleh kemacetan lalu-lintas sangat luas mulai dari kesehatan, ekonomi, dan produktivitas kerja.Masalah kemacetan dapat diatasi apabila baik masyarakat maupun pemerintah memiliki kesadaran untuk bertindak agar kemacetan tidak terjadi. Perlunya langkah yang komprehensif untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.

B. Saran

Masyarakat harus lebih sering bepergian dengan kendaraan umum untuk mengurangi jumlah kendaraan. Selain itu pemerintah perlu melakukan perbaikan sarana dan prasarana lalu lintas untuk mengimbangi dengan jumlah penduduk yang semakin banyak serta melakukan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas. 2011. Transportasi. Bandung: Alumni

http://id.wikipedia.org/wiki/Kemacetan. 2011. “Kemacetan.” dalam Wikipedia.

http://tekniksipil-45.blogspot.com/2011/08/pengertian-transportasi.html. 2011. “Pengertian

Transportasi.” dalam Blogspot. Diunduh Minggu, 4 Desember 2011

Wahyudi. 1996. Perencanaan Kota. Jakarta: Erlangga

Kamis, 21 November 2013

KEADAAN FISIK, PENDUDUK, SOSIAL EKONOMI MYANMAR

MAKALAH

KEADAAN FISIK, PENDUDUK, SOSIAL EKONOMI MYANMAR

image

OLEH :

DAHLAN SYUHADA PURBA ( 3121131003)

M. ALI IBRAHIM ( 3123131040)

MHD FAZRIN SALIM ( 3123131039)

FAISAL ADE M ( 3123131017)

Kelas B Reguler 2012

DOSEN PENGAMPU

Drs MBINA PINEM

clip_image002[4]

Jurusan Pendidikan Geografi

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013

 

BAB I

TINJAUAN KONDISI ALAMIAH NEGARA MYANMAR

A. Identifikasi Negara Myanmar

Nama resm : Pyidaungzu Myanma

Naingngandaw

Ibukota : Yangoon/Rangoon

Luas wilayah : ± 678.500 km²

Jumlah penduduk : ± 42.720.200 (2004)

Kepadatan : ± 63 jiwa/km²

Agama : Mayoritas Buddha (85%), selebihnya Islam, Kristen, Hindu, dan Animisme

Suku bangsa : Birma (mayoritas), Karen, Shan, Rakhine, Cina, dan India

Mata uang : Kyat

Bahasa : Birma                  

Lagu kebangsaan : Gba Majay Bma

Kemerdekaan : 4 Januari 1948 (dari kekuasaan Inggris)

B. Letak geografis dan Astronomis Negara Myanmar

Secara astronomis, Myanmar terletak antara 11°LU – 28°LU dan 92°BT – 100°BT-negara ini di sebelah Barat berbatasan dengan Bangladesh, India, dan Teluk Benggala; di sebelah Timur berbatasan dengan Laos, Thailand, dan Cina; di sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Andaman, dan sebelah Utara berbatasan dengan Cina. Wilayah Myanmar masih didominasi oleh areal hutan. Hampir 52% wilayahnya masih berupa hutan yang banyak menghasilkan kayu. Di kawasan dataran rendah banyak digunakan sebagai lahan pertanian. Pada masa lalu, Myanmar merupakan negara penghasil beras utama di wilayah Asia Tenggara, namun saat ini seiring dengan kemajuan pertanian di berbagai negara, Myanmar menempati urutan keenam sebagai negara penghasil beras di Asia Tenggara.Penduduk Myanmar merupakan keturunan dari ras Mongol, selebihnya adalah keturunan dari India dan Pakistan. Hampir 75% dari mereka bekerja di sektor pertanian dan banyak yang tinggal di desa. Penduduk Myanmar yang tinggal di kota pada umumnya mendiami tiga kota utama, yaitu Yangoon, Pagan, dan Mandalay.

A. Kondisi Topografi dan Geomorfologis

a) Potensi Alam

          Myanmar memiliki bentang alam yang bervariatif dari dataran rendah sampai pegunungan. Banyaknya sungai-sungai besar dan gunung api menyebabkan kondisi tanahnya sangat subur. Hal tersebut sangat menunjang bagi kegiatan agraris seperti pertanian, perkebunan, dan kehutanan.

b) Potensi Perdagangan

           Komoditas perdagangan Myanmar meliputi kayu (terutama kayu jati), beras, pupuk, dan berbagai barang kerajinan.

c) Potensi Sosial Budaya

           Penduduk Myanmar berasal dari multietnis dengan berbagai ragam budaya dan bahasa daerahnya. Namun yang digunakan sebagai bahasa nasional adalah bahasa Myanmar. Mayoritas masyarakat Myanmar adalah penganut agama Buddha yang taat. Selain itu juga masih memegang teguh adat dan tradisi.

d) Potensi Pariwisata

          Sektor pariwisata yang ditawarkan negeri ini berupa bangunan bersejarah, festival keagamaan, dan banyak kesenian tradisional.

e) Potensi Industri

           Myanmar kaya akan hasil-hasil alam, pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Oleh karena itu, industri yang berkembang merupakan industri pengolahan hasil alam. Berbagai jenis industri di Myanmar adalah industri pertambangan (timbal, seng, emas, perak, permata, minyak bumi, dan tungsten), industri pengolahan ikan, pemotongan kayu, semen, tekstil, dan berbagai barang kerajinan.

A. Iklim dan Cuaca

Karna letak lintangnya ,Myanmar beriklim tropis ,subtropis dan angin musim(karna di pengaruhi angin musim) musim di Myanmar terbagi atas tiga macam yaitu,musim hujan,terjadi pada bulan mei-oktober,yang mendapat pegaruh angin musim barat daya basah dan sejuk ,musim kemarau sejuk terjadi bulan November –bulan februari dan musim kemarau panas terjadi bulan maret-april dan suhu udara rata-rata 27 derajat celcius dan semakin ke utara semakin dingin.

Wilayah dataran rendah Mandalay merupakan daerah bayangan hujan karna hanya mendapat curah hujan rata-rata 700mm setiap tahun.

B. Flora dan Fauna

Tumbuhan yang tumbuh di daerah Myanmar merupakan hutan hujan tropis.hutan hujan tropis ini banyak membentang jauh sampai dengan lembah sungai Salween di plato shan,dan hutan yg lebih lebat pada umumnya terdapat di bagian yang lebih rendah,di pegunungan banyak terdapat hutan subtropis dan hutan iklim sedang yang di tumbuhi pohon-pohon pinus dan beragam tumbuhan paku,dan umumnya terdapat pada ketinggian di atas 1.000 m,sedangkan fauna yang hidup di Myanmar gajah,harimau,kerbau liar,ular dan rusa.

BAB II

KONDISI MUTAKHIR NEGARA

A. Kondisi Demografis Negara Myanmar

Keadaan penduduk Myanmar pada tahun 2001 sekitar 52.531.000 jiwa dengan kepadatan 67jiwa/km.penduduk Myanmar dari beberapa kelompok etnis .kelompok terbesar adalah etnis Burma turunan Tibet –burma sebagai pewaris bangsa-bangsa pyus dan mon yang menempati wilayah di sektar sunga irawadi .dan penduduk Myanmar adalah bekerja sector pertanian  meliputi pertanian sawah,tegalan ,perkebunan,ladang dan lain-lain

B. Agama dan kepercayaan

Burma (juga dikenal sebagai Myanmar) adalah dominan dari tradisi Theravada, dipraktekkan oleh 89% dari populasi negara ini adalah negara Buddhis yang paling religius dalam hal proporsi biarawan dalam populasi dan proporsi pendapatan yang dihabiskan untuk agama. Penganut yang paling mungkin ditemukan di antara etnis Bamar dominan (atau Burma), Shan, Rakhine (Arakan), Senin, Karen, dan Cina yang terintegrasi dengan baik ke masyarakat Burma. Para bhikkhu, yang dikenal sebagai Sangha, adalah anggota dihormati dari masyarakat Burma. Di antara banyak kelompok etnis di Myanmar, termasuk Bamar dan Shan, Theravada Buddhisme dipraktekkan dalam hubungannya dengan ibadah nat, yang melibatkan placation roh yang dapat bersyafaat dalam urusan duniawi. Berkenaan dengan "keselamatan" dalam arti Buddha, ada tiga jalur utama di Burma Buddhisme: jasa pembuatan, vipassana (wawasan meditasi), dan jalan weizza (bentuk esoterik agama Buddha yang melibatkan okultisme).(

C. Bentuk Negara dan Pemerintahan

           Myanmar sebagai Negara bagian asia tengara yang berbentuk Republik Persatuan Myanmar (juga dikenal sebagai Birma, disebut "Burma" di dunia Barat) adalah sebuah negara di Asia Tenggara. Negara seluas 680 ribu km² ini telah diperintah oleh pemerintahan militer sejak kudeta tahun 1988. Negara ini adalah negara berkembang dan memiliki populasi lebih dari 50 juta jiwa. Ibu kota negara ini sebelumnya terletak di Yangon sebelum dipindahkan oleh pemerintahan junta militer ke Naypyidaw pada tanggal 7 november 2005.Pada 1988, terjadi gelombang demonstrasi besar menentang pemerintahan junta militer. Gelombang demonstrasi ini berakhir dengan tindak kekerasan yang dilakukan tentara terhadap para demonstran.

          Pada pemilu 1990 partai pro-demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi memenangi 82 persen suara namun hasil pemilu ini tidak diakui rezim militer yang berkuasa.Perubahan nama dari Birma menjadi Myanmar dilakukan oleh pemerintahan junta militer pada tanggal 18 Juni 1989. Junta militer mengubah nama Birma menjadi Myanmar agar etnis non-Birma merasa menjadi bagian dari negara. Walaupun begitu, perubahan nama ini tidak sepenuhnya diadopsi oleh dunia nternasional .beberapa negara eropa seperti inggris dan irlandia yang tidak mengakui legitimasi. kekuasaan junta militer tetap menggunakan Burma untuk merujuk kepada Negara tersebut  namun PBB yang mengakui hak Negara untuk menentukan nama negaranya mengunakan Myanmar begitu pula dengan prancis dan jerman .dan pemerintah junta mengubah nama menjadi yangon pada tanggal 7 november 2005 dan beribukota di Naypyidaw.

D. Sistem Hukum dan Peradilan

Sistem hukum Burma terutama menggunakan hukum umum dan  hukum  tradisional.pada 1885 Inggris menyatakan Burma sebagai koloni mereka dan melaksanakan hak hukum umum. Mulai saat ini, negara kita sedang berolahraga sebagai hukum undang-undang. Juga Myanmar, tradisi mereka dipraktekkan sebagai Hukum Myanmar Tradisional. Kemudian dua jenis praktek hukum sebagai hukum positif dengan menulis, revisi, menyelesaikan dan berkembang pada saat ini. Selain itu, pemerintah SPDC membuat UU banyak dan hukum bahwa mereka bertujuan untuk membatasi orang. Setelah itu, pemerintah SPDC mengatakan "Myanmar adalah Bangsa kedaulatan independen dan kekuasaan Kedaulatan Uni berasal dari warga negara dan menegakkan di seluruh negeri" tapi mereka mengendalikan kekuasaan dan membatasi citizens.Generally, sistem hukum harus memisahkan, periksa dan menyeimbangkan tiga jenis kekuasaan seperti legislatif, kekuasaan eksekutif, dan yudikatif. Pada bagian Konstitusi 2008 Birma 11 (a), tiga cabang kekuasaan kedaulatan yaitu kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif dan kekuasaan yudikatif terpisah, sejauh mungkin, dan melakukan kontrol timbal balik, memeriksa dan menyeimbangkan.
           Di Burma, pengadilan dibentuk seperti mahkamah agung Perhimpunan bahwa U TunTunOo adalah keadilan kepala Union, pengadilan Tinggi Daerah, pengadilan Tinggi Negara (memiliki keadilan petugas adalah dua sampai enam orang) Pengadilan Diri - Divisi Diperintah, Pengadilan Zona Diri Administered, Pengadilan Distrik, Township Pengadilan dan lainnya dibentuk oleh hukum, Majelis Pengadilan Militer dan Konstitusi Perhimpunan (U TheinSoe adalah ketua pengadilan itu) Pada tahun 2008 bagian konstitusi (19) ( a), (b) dan (c), "untuk menegakkan keadilan secara independen menurut hukum, untuk menegakkan keadilan di pengadilan terbuka kecuali dinyatakan dilarang oleh hukum dan untuk menjamin dalam semua kasus hak pembelaan dan hak-hak banding menurut hukum.

E. Sistem ekomoni Negara Myanmar

Ekonomi Burma berbasis pertanian dan fungsi terutama pada kas dan sistem barter. Industri utamanya dikontrol oleh militer yang dikelola perusahaan-perusahaan negara. Setiap aspek kehidupan ekonomi diserap oleh pasar gelap, di mana reaksi harga meroket  terhadap control harga resmi sejak tahun1989, SPDC kebijakan ekonomi pasar terbuka telah membawa banjir investasi asing di minyak dan gas (oleh perusahaan-perusahaan Barat), dan dalam kehutanan, pariwisata, dan pertambangan (oleh perusahaan-perusahaan Asia). Ledakan yang dihasilkan dalam perdagangan dengan Cina telah merubah Burma kurang berkembang menjadi pusat bisnis yang berkembang pesat. Sebuah program pemberantasan narkotika telah dimulai di perbatasan timur laut negara bagian, yang menyumbang sekitar 60% dari heroin dunia, dengan mendorong petani untuk menanam tanaman pangan bukan poppies. Beberapa rencana ada untuk sektor manufaktur, dan keterhantungan pada impor Myanmar , negara bersumber haria tinggi, menderita control ketat dari pemerintah kebijakan ekomoni yang tidak efisien, dan kemiskinan rural. Junta (aktivis Myanmar) mengambil langkah-langkah pada awal 1990an untuk membebaskan ekonomi setelah berdekadedekade mengalami kegagalan di bawah “Burmese Way to Socialism,” tapi usaha tersebut tertahan, dan beberapa tindakan liberalisasi ditunda. Myanmar tidak memiliki stabilitas moneter ataupun fiscal, Akibatnya ketidakseimbangan kondisi makroekonomi termasuk inflasi, nilai tukar resmi berfluktuasi tidak sesuai dengan nilai kyat Myanmar, dan suku bunga rezim yang tidak jelas. Sebagian besar bantuan pembangunan tertahan setelah Junta mulai menekan pergerakan demokrasi di 1988 dan menolak menerima hasil pemilihan legilatif tahun 1990. Sebagai respon terhadap penyerangan Myanmar di Mei 2003 terhadap Aung San Suu Kyi dan pendukungnya, AS memaksakan sanksi ekonomi baru terhadap Myanmar termasuk larangan impor produk Myanmar dan larangan memberiakn pelayanan financial oleh personel AS. Iklim investasi yang buruk juga memperlambat arus nilai tukar asing. Sector yang paling produktif hanya di industri ekstaktif, khususnya minyak dan gas, penambangan dan kayu mentahArea lain, seperti pabrik dan lain-lain.

F. Bahasa ,Budaya Atau Kesenian  Dan Pariwisata

Bahasa yang digunakan oleh penduduk mynmar adalah Birma, Penduduk Myanmar berasal dari multietnis dengan berbagai ragam budaya dan bahasa daerahnya. Namun yang digunakan sebagai bahasa nasional adalah bahasa Myanmar. Mayoritas masyarakat Myanmar adalah penganut agama Buddha yang taat. Selain itu juga masih memegang teguh adat dan tradisi.

G. Pendidikan

Sistem pendidikan Burma dioperasikan oleh instansi pemerintah, Departemen Pendidikan. Universitas dan lembaga profesional dari Burma atas dan Birma lebih rendah dijalankan oleh dua entitas yang terpisah, Departemen Pendidikan Tinggi Burma dan Departemen Pendidikan Tinggi Burma Bawah. Markas yang berbasis di Yangon dan Mandalay masing-masing. Sistem pendidikan didasarkan pada sistem Britania Raya, karena hampir satu abad kehadiran Inggris dan Kristen di Burma. Hampir semua sekolah yang dioperasikan pemerintah, tetapi telah terjadi peningkatan baru-baru didanai swasta sekolah bahasa Inggris. Sekolah adalah wajib sampai akhir sekolah dasar, mungkin sekitar 9 tahun, sedangkan usia wajib belajar adalah 15 atau 16 di tingkat internasional.di Myanmar juga terdapat 101 universitas,12 institut,    9perguruan tinggi sederajat,dan 24 perguruan tinggi negri dan 146 institut pendidikan tinggi.

H. Militer dan Pertahanan

Militer Tentara Myanmar diucapkan adalah komponen tanah Militer Myanmar. Tentara Myanmar adalah cabang terbesar dari Angkatan Bersenjata Myanmar dan memiliki tanggung jawab utama melakukan darat operasi militer. Tentara Myanmar mempertahankan kekuatan aktif terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Angkatan darat Vietnam.Tentara Myanmar memiliki kekuatan pasukan sekitar 492.000. Militer memiliki pengalaman tempur yang luas dalam memerangi gerilyawan di medan kasar, mengingat telah melakukan non-stop operasi kontra-pemberontakan melawan pemberontak etnik dan politik sejak didirikan pada tahun 1948.

Pasukan ini dipimpin oleh Panglima (TNI), Jenderal Soe Win saat Letnan dengan Jenderal Min Aung Hlaing sebagai Panglima. Pangkat tertinggi di Angkatan Darat Myanmar adalah Senior Umum, setara dengan posisi Field Marshal di semesta alam barat dan diselenggarakan oleh jendral senior than shwe pada tahun 2011, setelah transisi dari pemerintah junta militer untuk pemerintahan parlementer sipil, Tentara Myanmar berlaku draf militer bagi semua warga negara, semua laki-laki dari usia 18 sampai 35 dan semua usia wanita antara 18 dan 27 tahun dapat direkrut menjadi wajib militer selama dua tahun sebagai pribadi terdaftar pada saat keadaan darurat nasional. Usia bagi para profesional yang sampai 45 untuk pria dan 35 untuk perempuan selama tiga tahun sebagai layanan perwira bintara dan non.

Sebuah publikasi resmi telah mengungkapkan bahwa hampir seperempat dari anggaran nasional yang baru Myanmar akan dialokasikan untuk pertahanan. Pemerintah.

I. Lagu Kebangsaan Myanmar

Lagu Kebangsaan Myanmar adalah lagu kebangsaan resmi di Myanmar pembukaan lagu kebangsaan dalam gaya tradisional Myanmar sebelum transisi kesebuah orchestra bergaya barat.melodi dan lirik  di tulis oleh saya tin dan diadopsi sebagai lagu kebangsaan Myanmar.

J. Bendera dan Lambang

Bendera Kebangsaan: bendera berwarna merah, di ujung atas sebelah kiri sebuah segi empat panjang kecil yang berwarna biru hitam, di dalamnya dilukiskan gambar yang berwarna putih?14 bintang bersegi lima mengitari sebuah roda gigi dengan 14 gigi, di tengah roda gigi terdapat sebatang padi. Warna merah melambangkan keberanian dan ketegasan, biru tua melambangkan perdamaian dan kesatuan, warna putih melambangkan kemurnian dan kebajikan. 14 bintang bersegi lima mewakili 14 provinsi atau negeri bagian Uni Myanmar, roda gigi dan padi melambangkan industri dan pertanian.

Lambang Negara: titik pusat sebagai sebuah roda gigi dengan 14 gigi dilingkari oleh padi, di atasnya dilukiskan peta Myanmar. Di dua sebelah padi masing-masing terdapat seekor singa, singa dijunjung sebagai hewan kenegaraan, disebut sebagai singa suci yang merupakan pertanda kemujuran. sebelahnya dan di sekitar padi dihiasi bunga-bunga Myanmar, pita hiasan di sisi bawah dituliskan " Uni Myanmar " dalam bahasa Myanmar

K. Sejarah Negara Myanmar

Negara Myanmar (atau yang juga dikenal sebagai negara Birma / Burma) adalah salah satu negara di Asia Tenggara. Negara seluas 680 ribu km2 ini telah diperintah oleh pemerintahan militer sejak kudeta tahun 1988. Negara yang termasuk negara berkembang ini memiliki populasi sebanyak 50 juta jiwa. Ibu kota ini sebelumnya terletak di Yangon, namun dipindah ke Naypyidawpada tanggal 7 Nomvember 2005.

Pada 1988, terjadi gelombang demonstrasi besar menentang pemerintahan junta militer. Gelombang demonstrasi ini berakhir dengan tindak kekerasan yang dilakukan tentara terhadap para demonstran. Lebih dari 3000 orang terbunuh.

Perubahan nama dari Birma menjadi Myanmar dilakukan oleh pemerintahan junta militer pada tanggal 18 Juni 1989. Junta militer mengubah nama Birma menjadi Myanmar agar etnis non-Birma merasa menjadi bagian dari negara. Walaupun begitu, perubahan nama ini tidak sepenuhnya diadopsi oleh dunia internasional, terutama di negara-negara persemakmuran Inggris.

Beberapa negara Eropa seperti Inggris dan Irlandia yang tidak mengakui legitimasi kekuasaan junta militer tetap menggunakan “Burma” untuk merujuk kepada negara tersebut.

PBB, yang mengakui hak negara untuk menentukan nama negaranya, menggunakan Myanmar, begitu pula dengan Perancis dan Jerman. Di Jerman, kementerian luar negeri menggunakan Myanmar, tetapi hampir seluruh media Jerman menggunakan “Burma”.

Pemerintah AS, yang tidak mengakui legitimasi kekuasaan junta militer tetap menggunakan “Burma” tetapi mayoritas media besar seperti The New York Times, CNN dan Associated Press menggunakan Myanmar.

Pemerintah junta juga mengubah nama Rangoon menjadi Yangon. Pada tanggal 7 November 2005, pemerintah membangun ibu kota baru, bernama Naypyidaw. Mereka juga mengubah lagu kebangsaan dan bendera pada tanggal 21 Oktober 2010.

BAB III

KESIMPULAN

Dari uraian pembahasan tentang Myanmar. dapat diambil beberapa kesimpulan seperti, Myanmar atau Burma merupakan salah satu negara yang berada di kawasan Asia Tenggara, yang dalam hal tertentu memiliki kesamaan dengan negara-negara lain yang ada di kwasan Asia Tenggara. Dalam berbagai media sering dikatan bahwa Burma merupakan India di Asia Tenggara dan merupakan jajahan Inggris yang paling terbelakang.

Setiap negara tak terkecuali Myanmar pasti mempunyai perjalanan sejarah yang panjang. Perjalanan sejarah Myanmar merupakan suatu perjalanan sejarah yang penuh dengan intrik-intrik politik kepentingan yang dijalankan pihak militerisme yang hanya mementingkan kepentingan golongan sendiri. Dalam perkembangannya setelah kemerdekaan kebijakan-kebijakan pemimpin Myanmar pada masa militer masih berkuasa banyak menciptakan suasana interen yang sangat buruk.

Tertutupnya Myanmar terhadap dunia luar pada awalnya mnjadikan Myanmar sebagai negara yang terbelakang. Akan tetapi seiring berjalannya perkembangan dunia yang mau tidak mau setiap bangsa dan negara akan terkena imbasnya tidak terkecuali Myanmar, kondisi ini ditandai dengan keikutsertaan negara Myanmar dalam berbagai organisasi Internasional seperti masuknya Myanmar kedalam anggota ASEAN pada 23 juli 1997 dan menjadi anggota yang ke-9. Tapi dalam berbagai organisasi diluar kawasan Asia Tenggara Myanmar sangat aktif seperti menjadi ikut dalam Konferensi Asia Afrika (KAA), Negara Non-Blok dan pada organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan UNO (United Nations Organitation), dan perwakilan dari Myanmar pernah menjadi sekretaris jendral PBB yaitu U That pada periode 1961-1971. Namun dalam perkembangan dasa warsa terakhir ini Myanmar semakin membuka diri terhadap negara-negara Asia Tenggara, banyak kerjasama baik hubungan Bilateral maupun multirateral.

DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/flag_of_burma

http://peacelaw.org/2009/09/17/legal_sistem of burma

http://en.wikipedia.org/wiki/ of Burma_army

http://ocy_cakep.blogspot.com/2011/archiv_sejarah asia tenggara

pr geografi,2002,intan pariwara.klaten Indonesia

parsono,2011,ips terpadu geografi,cv seti aji,cimani sukoharjo

saifullah,2010,sejarah dan kebudayaan islam di asia tenggara,pustaka pelajar, indonesi


BANTU SAYA MEMBAGIKAN BLOG INI

- See more at: http://www.seoterpadu.com/2013/07/cara-membuat-kotak-komentar-keren-di_8.html#sthash.P9EsiDMI.dpuf